harianmerapi.com - Walisongo dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke-14, salah satunya adalah Sunan Gresik.
Masa Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara, untuk digantikan dengan kebudayaan Islam.
Mereka menjadi simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Memang banyak tokoh lain, namun peranan mereka sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa,
Baca Juga: Hidup Berkeseimbangan adalah Sumber dari Sumber Kebahagiaan Hidup di Dunia dan Akhirat
juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung.
Berikut kisah Sunan Gresik, yang dianggap sebagai penyebar awal agama Islam di Jawa, disarikan dari berbagai sumber.
Sunan Gresik Gresik atau Syeikh Maulana Malik Ibrahim merupakan ulama pertama yang diberi gelar Walisongo.
Tidak ada bukti sejarah yang meyakinkan mengenai asal keturunan Maulana Malik Ibrahim, meskipada umumnya disepakati ia bukanlah orang Jawa asli.
Sebutan Syekh Maghribi yang diberikan masyarakat kepadanya, kemungkinan menisbatkan asal keturunannya dari wilayah Arab Maghrib di Afrika Utara.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 43: Menghubungkan Kematian Calon Istri dengan Keberadaan Perempuan Misterius
Dalam Babad Tanah Jawi versi J.J. Meinsma, disebutkan dengan nama Makhdum Ibrahim as-Samarqandy, yang mengikuti pengucapan lidah Jawa menjadi Syekh Ibrahim Asmarakandi.
Diperkirakan Maulana Malik Ibrahim lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14.
Memang terdapat beberapa versi mengenai silsilah Maulana Malik Ibrahim. Ia pada umumnya dianggap keturunan Nabi Muhammad SAW, melalui jalur keturunan Husain bin Ali,
Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far ash-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad al-Naqib, Isa ar-Rumi, Ahmad al-Muhajir,
Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan,
