Sunan Ampel 5: Mendirikan Masjid di Kembang Kemuning, Tauhid Membuat Masyarakat Meninggalkan Kepercayaan Lama

photo author
- Kamis, 5 Mei 2022 | 20:10 WIB
Dengan mendirikan masjid dan ajaran tauhid maka masyarakat meninggalkan kepercyaan lama (Ilustrasi Pramono Estu)
Dengan mendirikan masjid dan ajaran tauhid maka masyarakat meninggalkan kepercyaan lama (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Rombongan Raden Rahmat atau Sunan Ampel akhirnya sampai di Desa Kembang Kuning. Saat itu, desa tersebut belum tersentuh manusia karena masih seperti hutan dan rawa-rawa.

Dengan adanya karomah Raden Rahmat beserta rombongannya, maka dibukalah hutan tersebut.

Salah satu yang dilakukan pertama adalah mendirikan masjid sebagai tempat untuk beribadah. Pada awalnya masjid yang dibangun masih sangat sederhana.

Baca Juga: Sunan Ampel 1: Sebelum ke Majapahit Singgah di Palembang dan Tuban untuk Menyebarkan Agama Islam

Namun sekarang masjid tersebut sudah direnovasi menjadi masjid yang cukup besar dan bagus. Masjid tersebut diberi nama Masjid Rahmat Kembang Kemuning.

Dan karena menetap di Ampeldenta dan menjadi penguasa di daerah tersebut, kemudian beliau di kenal sebagai Sunan Ampel.

Setelah itu beliau juga mendirikan pesantran sebagai tempat untuk mendidik putra bangsawan.

Di tempat itu pula, Raden Rahmat bertemu dan berkenalan dengan dua tokoh masyarakat, yaitu Ki Waryo Sarojo dan Ki Bang Kuning.

Kedua tokoh masyarakat tersebut bersama seluruh keluarganya kemudian masuk Islam dan menjadi pengikut Raden Rahmat.

Baca Juga: Sunan Ampel 2: Menyusul Kakak yang Jadi Istri Raja Majapahit dan Menetap di Pesisir Ampelgading

Dengan masuknya kedua tokoh tersebut, maka membuat semakin mudah Raden Rahmat untuk melakukan pendekatan pada masyarakat.

Hambatan memang sering dialami ketika berhadapan dengan masyarakat yang masih memegang teguh adat kepercayaan lama.

Namun Raden Rahmat punya strategi, dengan tidak langsung melarang mereka atas perilaku selama ini.

Mereka hanya diberikan pengertian sedikit demi sedikit tentang pentingnya ajaran ketauhidan.

Selanjutnya jika masyarakat sudah memahami ajaran tauhid, maka dengan sendirinya mereka akan meninggalkan kepercayaan lama yang bertentangan dengan Islam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X