harianmerapi.com - Rombongan Raden Rahmat atau Sunan Ampel akhirnya sampai di Desa Kembang Kuning. Saat itu, desa tersebut belum tersentuh manusia karena masih seperti hutan dan rawa-rawa.
Dengan adanya karomah Raden Rahmat beserta rombongannya, maka dibukalah hutan tersebut.
Salah satu yang dilakukan pertama adalah mendirikan masjid sebagai tempat untuk beribadah. Pada awalnya masjid yang dibangun masih sangat sederhana.
Baca Juga: Sunan Ampel 1: Sebelum ke Majapahit Singgah di Palembang dan Tuban untuk Menyebarkan Agama Islam
Namun sekarang masjid tersebut sudah direnovasi menjadi masjid yang cukup besar dan bagus. Masjid tersebut diberi nama Masjid Rahmat Kembang Kemuning.
Dan karena menetap di Ampeldenta dan menjadi penguasa di daerah tersebut, kemudian beliau di kenal sebagai Sunan Ampel.
Setelah itu beliau juga mendirikan pesantran sebagai tempat untuk mendidik putra bangsawan.
Di tempat itu pula, Raden Rahmat bertemu dan berkenalan dengan dua tokoh masyarakat, yaitu Ki Waryo Sarojo dan Ki Bang Kuning.
Kedua tokoh masyarakat tersebut bersama seluruh keluarganya kemudian masuk Islam dan menjadi pengikut Raden Rahmat.
Baca Juga: Sunan Ampel 2: Menyusul Kakak yang Jadi Istri Raja Majapahit dan Menetap di Pesisir Ampelgading
Artikel Terkait
Kyai Raden Santri 3: Sang Raja Menghadiahi Sebuah Masjid sebagai Sarana Ibadah
Kisah dan Pesona Ratu kalinyamat 7: Menjelang Malam Nisfu Syaban Datang ke Masjid untuk Berdoa
Perjuangan Nyi Mas Pakungwati 3: Sunan Gunung Jati Membangun Masjid, Azan Dikumandangkan Tujuh Muazin
Perjuangan Kyai Pahing Menyebarkan Agama Islam: Memukul Kentongan Agar Warga Datang ke Masjid
Ulama Ageng Ngerang dan Kesultanan Mataram 5: Kiai Ageng Henis Mengubah Pura Menjadi Masjid Laweyan di Surkart