harianmerapi.com - Dalam cerita pengembaraan spiritual, Sultan Agung Hanyakrakusuma barangkali merupakan raja yang mampu menaklukkan kerajaan lain seorang diri.
Hal itu dilakukan berkat kemampuan dan kekuatan spiritual yang dimilikinya.
Suatu saat prajurit sandi Mataram yang berada di pesisir utara Jawa Barat melaporkan bahwa dia sudah beberapa bulan terakhir ini melihat persiapan-persiapan yang dilakukan prajurit Kerajaan Banten.
Para Bupati telah dikumpulkan oleh Baginda Raja diminta untuk mempersiapkan prajurit di daerahnya masing-masing.
Selanjutnya tinggal menunggu komando kapan mereka akan diberangkatkan ke wilayah timur untuk menyerang kerajaan Mataram.
“Sinuwun Prabu, kami dari prajurit sandi daerah pesisir utara Jawa Barat melaporkan. Sekarang ini Kerajaan Banten sudah bersiap-siap akan menyerang Mataram”, katanya.
“Kuterima laporanmu, Prajurit. Akan segera ingsun tindaklanjuti. Terima kasih”.
“Terima kasih, Kanjeng Prabu”, kata prajurit tadi kemudian lengser dari hadapan Kanjeng Sultan seraya menyembah.
Setelah menerima laporan tersebut Kanjeng Sultan akan membuktikannya sendiri dengan kunjungan rahasia ke Kerajaan Banten.
Masih sambil duduk di kursi tahtanya beliau memanggil makhluk halus piaraannya,
Baca Juga: Pengembaraan Spiritual Sultan Agung 2: Meloncat dari Puncak Gunung Merapi ke Puncak Gunung Mahameru
“Rengga Sasana, panggul kursi tahtaku ini! Aku akan pergi ke Kerajaan Banten”, kata Kanjeng Sultan Agung sesudah sholat Isya’ dan duduk-duduk di kursi tahtanya.
“Sendika dawuh, Kanjeng Prabu”, jawab Rengga Sasana. Dipanggulnya kursi tahta Baginda Raja itu kemudian dia melesat terbang,
berkelabat di angkasa mengikuti arus angin bertiup cepat sekali bagai anak panah lepas dari busurnya.