harianmerapi.com - Dalam cerita pengembaraan spiritual Sultan Agung dikisahkan, suatu pagi Kanjeng Sultan Agung berkelana pulang pergi
dari Puncak Gunung Merapi ke puncak Gunung Mahameru tiba-tiba beliau dipanggil seseorang dengan lambaian tangan.
Orang tersebut duduk di atas sebuah batu besar di tepi telaga. “Assalamu’alaikum”, sapa Kanjeng Sultan sambil mendekati orang tadi.
“Wa’alaikummusalam”, jawab orang yang duduk di atas batu itu.
Mengetahui jika orang yang memanggil tadi Kanjeng Sunan Kalijaga kemudian Kanjeng Sultan duduk di hadapannya sambil menundukkan kepala.
“Anak Prabu yang mulia, berkat rahmad Allah Subhanahuwata’ala kiranya kamu dapat menjangkau seluruh Pulau Jawa. Kenapa anak Prabu berbuat seperti itu?”, tanya kanjeng Sunan.
“Tidak apa-apa. Dari pada diam saja aku sering melestarikan kebiasaan pada zaman Sang Arjuna dalam cerita pewayangan."
:Kalau ingin selalu enak badannya maka berolahragalah dengan meloncat dari puncak gunung ke puncak gunung lainnya”, jawab Sultan Agung.
Kanjeng Sunan Kalijaga tersenyum, “Ah, kamu seperti anak kecil saja hanya menurutkan cerita pewayangan yang tidak nyata."
Baca Juga: Cerita Mistis Wayang Kulit Buto Terong Marah Sesaji Burung Gagak Diganti Ayam Cemani
"Sekarang berbuatlah yang nyata, banyak orang telah menganggap dirimu itu sebagai Dewa."
"Namun berhubung kamu sudah memeluk agama Islam maka daripada hanya berloncat-loncatan dari gunung ke gunung seperti ini pergi sajalah mengikuti jamaah sholat Jumat di Makah, siapa tahu pengetahuan agamamu akan bertambah?”
“Akan aku laksanakan, Kanjeng Sunan”, jawab Kanjeng Sultan Agung. Setelah mendengar jawaban itu Kanjeng Sunan Kalijaga kemudian menghilang dari pandangan, entah kemana.
Kanjeng Sultan Agung bermaksud ingin meneruskan lagi berloncat-loncatan dari puncak gunung ke puncak gunung lainnya tetapi kini badannya terasa berat.