harianmerapi.com - Kisah hidayah pemimpin yan Zalim sampai pada kondisi Bu Restu yang sakit akibat tekanan batin.
Sebagai seorang istri, Bu Restu sudah mencoba menjalankan tugasnya dengan baik. Apapun yang diperintahkan suami ia jalankan, terutama yang berkaitan dalam mengurus anak-anak dan rumah.
Namun tak bisa dipungkiri, selama ini Bu Restu dalam tekanan batin yang teramat dalam. Ia tidak nyaman menyandang predikat sebagai istri kepala desa, karena tak sesuai dengan keinginannya sejak awal.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 1: Kepala Desa Meninggal Mendadak secara Misterius, Warga pun Geger dan Heboh
Artinya, selama ini Bu Restu menjalani kehidupan yang berlawanan dengan hati nuraninya.
Tekanan batin yang tak bisa diungkap ini rupanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik Bu Restu. Diawali dengan rasa pusing-pusing dan mudah lelah.
Dalam sesaat memang bisa diatasi dengan minum obat yang dibeli eceran di apotek, Namun lama kelamaan keluhan yang dirasakan Bu Restu makin bertambah.
Atas saran dokter, Bu Restu diminta kebih banyak istirahat dan tidak memikirkan hal-hal yahg berat.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 2: Suara Pro dan Kontra Muncul Setelah Kepada Desa Meninggal Mendadak
Rupanya dokter bisa mendeteksi penyebab utama penyakit yang dirasakan Bu Restu sebenarnya berasal dari pikirannya sendiri.
Namun demikian, Bu Restu sulit untuk melaksanakan apa yang disarankan dokter. Terutama berkaitan dengan posisinya sebagai istri kepala desa, yang tentu harus mengikuti banyak aktivitas di luar rumah.
Sampai akhirnya ketika tengah mengikuti sebuah acara resmi, tiba-tiba Bu Restu jatuh lemas.
Ia tak sadarkan diri dan hars dipapah beberapa orang yang ada di dekatnya. Kebetulan saat itu acara tidak diikuti Salendro sebagai kepala desa, sehingga orang-orang pada panik takut disalahkan.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 3: Warga Memilih Calon Pemimpin Baru, Muncul Nama-nama sebagai Jago
Guna mempercepat pertolongan, Bu Restu langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.