harianmerapi.com - Cerita hidayah pemimpin yang Zalim sampai pada posisi sulit yang dialami Sunti terhadap kepala desa Salendro
Pecah kongsi dengan Jimat membuat Sunti beralih memihak pada Salendro dan simpati. Selama ini Pak Kades memang tidak tahu sandiwara yang dimainkan Sunti.
Kepandaian Sunti merayu membuat Salendro jadi lupa diri, sehingga apapun yang diinginkan pasti dituruti.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 1: Kepala Desa Meninggal Mendadak secara Misterius, Warga pun Geger dan Heboh
Tak disadari bahwa Sunti sebenarnya sedang memang perangkap sesuai dengan skenario yang disusun Jimat.
Dan kini setelah Salendro masuk dalam perangkap, giliran Sunti yang merasa dirinya terjerat.
Dipicu ulah Jimat yang telah mengkhianati kesepakatan, malai tumbuh rasa kasihan pada Sallendro karena telah menjadi korban pemerasan Jimat.
Dari rsa kasihan menjadi simpati dan lama-lama tumbuh rasa cinta di hati Sunti. Disadari oleh Sunti, Salendro memang sudah lama jath cinta pada dirinya meski ia sendiri hanya bersandiwara.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 2: Suara Pro dan Kontra Muncul Setelah Kepada Desa Meninggal Mendadak
Namun kini Sunti menyadari bahwa cinta yang dilonyarkan Salendro tidaklah bertepuk sebelah tangan.
Sunti tahu, Salendro sudah punya keluarga, istri dan anak. Namun itu tak menghalangi tumbuhnya rasa cinta.
Bukan karena Salendro seorang kepala desa, namun karena sepertinya memang ada kecocokan secara batin di antara mereka.
Terlebih lagi ditambah rasa kasihan dan simpati akibat perbuatan pemerasan yang dilakukan JImat.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 3: Warga Memilih Calon Pemimpin Baru, Muncul Nama-nama sebagai Jago
Selama ini Sunti merasakan betapa Salendro telah memberikan perhatian lebih pada dirinya. bahkan sampai mempertaruhkan jabatannya sebagai kepala desa.