harianmerapi.com - Cerita Hidayah Pemimpin yang Zalim, Pak Kepala Desa dibuat panik dengan adanya rekaman video mesum dirinya dengan Sunti.
Apalagi ia menerima ancaman orang tak dikenal disertai bukti yang sangat jelas, membuat Salendro menjadi tidak tenang pikirannya.
Upayanya untuk menghubungi pengirim ancaman selalu gagal, membuat Salendro makin panik.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 1: Kepala Desa Meninggal Mendadak secara Misterius, Warga pun Geger dan Heboh
Hape tak pernah lepas dari tangannya, menunggu kabar berikutnya dari si peneror.
Ia tak berani membicarakan masalahnya dengan orang lain, terlebih lagi kepada aparat kepolisian karena pasti justru akan membuat kasusnya menyebar dan semua orang jadi tahu.
Terlebih lagi Salendro juga belum tahu persis apa kemauan orang tersebut.
Setiap kali hapenya berdering, dada Salendro langsung berdegup mengira itu dari si pengancam.
Namun setelah ditunggu beberapa hari, barulah datang pesan lagi namun dengan menggunakan nomor berbeda.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 2: Suara Pro dan Kontra Muncul Setelah Kepada Desa Meninggal Mendadak
"Selamat pagi, semoga Pak Kades sehat-sehat saja."
"Selamat pagi, saya baik-baik saja," jawab Salendro juga melalui pesan setelah upayanya menghubungi langsung tidak mendapat jawaban.
Meski menggunakan nomor lain, Salendro sudah menduga pasti pengirim adalah orang yang telah menerornya.
Benar juga, karena beberapa saat kemudian datang lagi pesan berbunyi: "Jika video mesum yang ada di tangan kami tidak ingin tersebar, Bapak harus mengirim kami uang di lokasi yang kami tentukan nanti."
"Jelas ini sudah pemerasan," pikir Salendro yang kemudian teringat dengan film yang pernah ditontonnya