harianmerapi.com - Setelah melewati Lawang gapit, Joko Lelono diantar pengawal masuk ke dalam istana yang megah.
Tak pelak Joko Lelono sangat kagum dengan besarnya istana di hadapannya. Hatinya bertanya-tanya, siapakah pemilik istana yang sangat megah ini?
Daam cerita rakyat Umbul Nogo yang beredar di Wonogiri dikisahkan, setelah dipersilakan duduk di singgasana khusus untuk tamu kerajaan, Joko Lelono berdiam sambil menunggu kedatangan Sang Ratu.
Akhirnya Sang Ratu muncul dari balik tirai sutera di pintu utama istana. Seketika itu Raden Joko Lelono terkesima melihat kecantikan sang ratu lelembut.
Sebaliknya, begitu pula dengan Dyah Ayu Putri Serang yang menunjukkan sikap mengagumi sosok pemuda tampan di depannya.
“Salam Sang Ratu. Ampunkan keberanian hamba datang ke kerajaan Sang Ratu,” sapa Joko Lelono dengan taklim sambil merapatkan kedua tangan di depan dada.
“Tuan yang gagah perkasa, memang sengaja aku mengundang Tuan. Perkenalkan nama hamba Ratu Dyah Putri Serang, penguasa kerajaan ini,” jawab Sang Ratu sambil melemparkan senyum manis.
“Perkenalkan nama hamba Joko Lelono dari kerajaan Mataram,” ucap Joko Lelono.
Setelah basa-basi perkenalan itu, pembicaraan kedua insan itupun semakin akrab, dan sesekali diselingi tawa riang keduanya.
“Tuan Joko Lelono, maukah kiranya tuan tinggal disini untuk menemani kesepianku selama ini,” pinta sang Ratu.
Joko Lelono hanha bisa terdiam mendengar pernyataan mengejutkan itu. Sejenak kemudian Joko Lelono menjawab:
“Ini sudah menjadi takdir, saya juga sedang mencari pendamping hidup. Sudah cukup lama dan jauh perjalananku untuk menemukannya.”
Baca Juga: Cerita Rakyat Umbul Nogo Wonogiri 3: Asal-usul Nama Tempat Nggeger, Watu Payung dan Lawang Gapit