harianmerapi.com - Kyai Talijiwa akhirnya tiba di pesanggrahan yang ditempati Kanjeng Sunan Amangkurat Mas. Rupanya penjagaan masih sangat ketat, namun dengan ilmunya Kyai Talijiwa bisa masuk tanpa diketahui para prajurit jaga.
Malam itu kebetulan Kanjeng Sunan Amangkurat Mas belum sempat tidur. Beliau lelaku dan selalu prihatin serta berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari cobaan lalu dikaruniai keselamatan.
Sunan Amangkurat Mas mendengar suara mirip angkup bunga nangka dari luar pagar halaman. Makanya kini beliau tidak kaget melihat kehadiran Kyai Talijiwa.
Baca Juga: Sunan Amangkurat Mas 1: Minta Bantuan Prajurit Pasuruan, Gagal Merebut Kembali Kartasura
“Paman Talijiwa, kamu datang dengan siapa?”, tanya Kanjeng Sunan Amangkurat Mas.
“Ampun, Kanjeng Sunan. Hamba datang bersama Panembahan Trunajati. Namun dia merasa cukup mengantarku sampai di kaki Gunung Sariti. Selebihnya hamba sendirian kemari”.
“Keperluanmu datang kemari?”
“Menyampaikan surat dari beliau Pangeran Puger yang kini bertahta dengan gelar Susuhunan Pakubuwana I. Ini suratnya, Kanjeng Sunan”, Kyai Talijiwa menyampaikan nawala tersebut.
Baca Juga: Sunan Amangkurat Mas 2: Melarikan Diri ke Madiun, Surapati Diincar Gubernur Jendral untuk Ditumpas
Diterima oleh Sunan Amangkurat Mas dan dibacanya. Intinya Sunan Amangkurat Mas diperbolehkan memerintah sebagian wilayah Jawa tanpa harus tunduk kepada Kanjeng Susuhunan Pakubuwana I.
“Paman Talijiwa, kamu akan memihak mana? Ingsun atau Paman Puger?”
“Mohon ampun. Hamba belum bisa berbicara soal itu dan hamba harus cepat-cepat kembali serta memberikan laporan lebih dahulu kepada yang mengutusku. Barangkali sesudah itu hamba baru bisa memikirkannya”.
Kanjeng Sunan Amangkurat Mas mengangguk-angguk. Beliau mengerti, tidak mudah mengajak bicara orang tua yang sangat berpengalaman di bidang politik itu. Apalagi Paman Talijiwa adalah seorang yang tidak ambisius dengan jabatan apapun.
Baca Juga: Sunan Amangkurat Mas 3: Tumenggung Wiranegara Jamin Prajurit Pakubuwana Tak Berani Masuk Pasuruan
Perjalanan pulang Kyai Talijiwa dan Panembahan Trunajati ternyata tidak mulus mereka berdua harus menghadapi Singa Barong yang sengaja menghadangnya.