harianmerapi.com - Tumenggung Wiranegara mengamati kelompok prajurit yang memasuki Alun-alun dari arah selatan.
Sejenak kemudian Tumenggung Wiranegara sudah paham bahwa kelompok pasukan tersebut dipimpin Ngabei Lor dan Ngabei Kidul. Tumenggung Wiranegara bisa memastikan itu prajurit Surapati yang sudah biasa berkeliaran di daerah Pasuruan.
“Mereka rupanya pengawal Kanjeng Sunan Amangkurat Mas yang melarikan diri dan ingin meminta perlindungan di sini,” batin Tumenggung Wiranegara.
Baca Juga: Sunan Amangkurat Mas 1: Minta Bantuan Prajurit Pasuruan, Gagal Merebut Kembali Kartasura
Dia segera bergegas menyambut kedatangan raja Kartasura yang kini terdepak itu. “Kanjeng Sunan Amangkurat, ternyata bala prajurit dari Jawa yang datang cuma sedikit?”, tanya Adipati Pasuruan Tumenggung Wiranegara sambil menyalami dan mengucapkan selamat datang di Pasuruan.
“Ki Tumenggung Wiranegara, itu hanya sebagian kecil bala dari Jawa. Mereka tadi sudah bertempur dengan anak buah Surapati. Namun agaknya Ngabei Lor dan Ngabei Kidul tak sanggup melawan mereka lalu lari berlindung kemari bersamaku”.
“Hahaha, jadi mereka kalah?”, Tumenggung Wiranegara tertawa ngakak menertawai anak buah Surapati tersebut.
“Oleh karena itu, Adi Wiranegara. Akupun datang kemari juga ingin minta perlindungan sekaligus minta bantuanmu agar aku selamat dari kejaran para prajurit Kanjeng Susuhunan Pakubuwana”.
Baca Juga: Sunan Amangkurat Mas 2: Melarikan Diri ke Madiun, Surapati Diincar Gubernur Jendral untuk Ditumpas
“Ya, akan aku jaga keberadaan Kanjeng Sunan Amangkurat di sini. Tenang sajalah, para prajurit dari Jawa itu tidak akan berani memasuki Alun-alun Pasuruan. Bahkan kemungkinan mereka akan pergi jika sekadar dengan kekuatan kelompok sekecil itu”.
“Aku yakin, itu hanya sebagian kecil saja dari prajurit Kartasura,” kata Kanjeng Sunan.
“Betul, Ki Tumenggung”, sahut salah seorang prajurit sandi yang baru datang dan akan memberikan laporan.
“Dimana mereka?”.
“Dari arah Surabaya menuju kemari dan ada pula yang datang dari arah Ponorogo”.
Tumenggung Wiranegara mengangguk-angguk mendengarkan keterangan dari prajurit sandinya tersebut. Dia kini merasa perlu untuk betul-betul mempersiapkan pasukan Pasuruan serta meminta bantuan dari daerah-daerah sekitarnya.
Baca Juga: Ekspansi Panembahan Senopati ke Jawa Timur 1: Menegaskan Riwayat Sunan Giri Tentang Raja di Jawa