harianmerapi.com - Keberadaan Surapati di tengah pasukan Pasuruan rupanya sudah dalam pengamatan Tuan komisaris dan juga Adipati Jangrana.
Tak luput pula mereka juga mengetahui keberadaan Kanjeng Sunan Amangkurat Mas, Tumenggung Wiranegara, Sunan Kendang, serta Ngabei Lor dan Ngabei Kidul yang sudah terluka.
Melihat situasi yang menguntungkan maka bende kemudian ditabuh menandakan perang besar segera dimulai. Senjata pun beradu, suaranya riuh sekali nampak begitu seimbang kekuatan kedua belah pihak, saling mendesak tapi sebentar kemudian terdesak.
Baca Juga: Sunan Amangkurat Mas 1: Minta Bantuan Prajurit Pasuruan, Gagal Merebut Kembali Kartasura
Senopati tua Panembahan Trunajati yang berhadapan dengan Sunan Kendang seru sekali perangnya. Keduanya orang-orang tua yang memiliki ilmu kanuragan mumpuni, kelincahan gerak mereka juga patut dikagumi.
Sunan Kendang yang bersenjatakan tombak pendek dengan kedua ujungnya tajam mengayun-ayunkan senjatanya mematuk, menebas, lalu menusuk.
Namun Panembahan Trunajati lompatannya berkali-kali berhasil menghindari senjata lawannya lalu balik membalasnya dengan mengayunkan tongkat baja hitamnya dengan gerakan mendatar cepat sekali.
Sehingga Sunan Kendang terpaksa membenturkan senjatanya untuk menangkis agar lambungnya tidak robek oleh senjata lawan.
Baca Juga: Sunan Amangkurat Mas 2: Melarikan Diri ke Madiun, Surapati Diincar Gubernur Jendral untuk Ditumpas
Sedangkan Komisaris Kenol belum mendapat kesempatan membidikkan bedilnya ke arah Kanjeng Sunan Amangkurat Mas. Karena dia berada dalam kerumunan prajurit-prajurit pilihan yang selalu melindunginya.
Selain itu dia menjadi target sasaran lawan sehingga dia selalu bergerak dan sibuk menangkis aneka macam serangan senjata lawan sekaligus berusaha memukul mundur lawan bekerja sama dengan senopati pengapitnya dan para prajurit pinilihnya.
Perang semakin ramai bala prajurit Madura yang dipimpin Adipati Cakraningrat banyak yang gugur. Ini yang menyebabkan sang Adipati mengamuk sejadi-jadinya, setiap lawan yang kemliwer di hadapannya dia tebas dengan senjatanya.
Surapati yang melihat prajuritnya banyak tumbang di tangan lawan atau ditembak serdadu kompeni juga mengamuk tanpa ampun sehingga serdadu kompeni tak terhitung jumlahnya yang menjadi korban.
Baca Juga: Sunan Amangkurat Mas 3: Tumenggung Wiranegara Jamin Prajurit Pakubuwana Tak Berani Masuk Pasuruan
Saking asyiknya Surapati mengamuk, dia terlena. Sebutir peluru kencana mengenai dadanya. Peluru itu tidak menembus melainkan menjadi gepeng dan jatuh di tanah, Surapati kebal peluru.