harianmerapi.com - Tidak mudah mencari orang yang bisa mengalahkan Pak Bagino. Pak Bagino orangnya lugu, sederhana, namun banyak pengalaman mistis pernah ia alami.
Bertemu aneka macam hantu, seperi posong, gendruwo, kuntilanak dan jenis lainnya sudah merupakan hal biasa baginya. Katanya, jika bertemu dengan lelembutmerupakan pertanda dirinya akan mendapat keberuntungan.
Tubuhnya memang tidak kekar kayak seorang jago gulat. Pun pula wajahnya tidak setampan artis sinetron.
Banyak orang pada kagum sekaligus mengakui keberaniannya.
Baca Juga: Cerita Misteri Perempuan Pandai Memanajat Pohon Kelapa, Bilangnya Anak Gendruwo
Bukan berani dalam hal adu jotos mau pun adu mulut. Namun, Pak Bagino sangat pemberani dalam hal menghadapi makhluk halus yang suka usil. Suka menggoda manusia.
“Setan ora doyan. Dhemit ora ndulit”, begitulah semboyannya.
Hari masih pagi benar. Baru jam empat Subuh. Seperti biasanya Pak Bagino sudah mengayuh sepeda onthelnya, menuju pasar Legi. Kulak sayur- mayur yang kemudian akan dijual lagi oleh istrinya.
Sampai dusun Nyamplung, di tengah lorong dusun yang masih berupa tanah, Pak Bagino terkejut. Terlihat olehnya barang berwarna putih sepanjang lebih- kurang 160 sentimeter, melintang di tengah lorong.
Baca Juga: Menanam Harapan Terbaik bagi Orang Beriman di Tengah Badai Kehidupan
Setelah diamati, ya ampun...barang berwarna putih itu ternyata pocong. Tidur melintang di tengah lorong yang akan dilewati.
Pak Bagino turun dari sepedanya. Mulutnya komat- kamit melafalkan sebuah doa. Namun pocong itu masih tampak melintang di tengah lorong dusun. Pak Bagino yang seorang penyabar itu seperti kehabisan kesabaran.
Tanpa memikirkan resiko, dengan berani sepeda onthelnya dia cengklak. Dan...weeer! Penampakan pocong yang menghalangi perjalanannya itu dia lindas.
Ternyata sepedanya berjalan mulus- mulus saja. Tidak terasa sama sekali jika dia melindas benda atau sesuatu apa pun.
Baca Juga: Kekayaan Bukan Segalanya 13: Merasakan Betapa Pentingnya Keluarga Saat Tergolek Sakit Tak Berdaya
Sehabis melindas, Pak Bagino menoleh ke belakang. Tidak terlihat sesuatu apa pun. Pak Bagino hafal. Jika habis direcoki lelembut seperti itu, pada kesempatan lain akan mendapat keberuntungan.