Pesan Simbah: Jangan Main di Luar Rumah Sore Menjelang Maghrib, Nanti Diculik Bethara Kala

photo author
- Senin, 10 Januari 2022 | 13:00 WIB
Anggi melihat penampakan simbah sedng salat di halaman rumah. (Ilustrasi Pramono Estu)
Anggi melihat penampakan simbah sedng salat di halaman rumah. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Simbah putri selalu pesan pada Anggi, “Ojo dolan wayah candi kala, ora elok”. Begitu juga simbok selalu bilang, jangan main di luar rumah kalau sore menjelang adzan Maghrib, nanti diculik Betara Kala, dibawa di pohon melinjo.

Pesan simbah itu masih saja terngiang di telinga. Di rumah simbah pada tahun 90-an memang masih rimbun dengan pepohonan.

Jika siang hari akan terasa sedap dipandang, karena selain bentuk pohon-pohon rindang, terutama pohon melinjo seperti pahatan karena ukuran besarnya membuatnya berlekuk-lekuk. Juga ada taman kecil, sehingga menjadi bertambah sedap.

Baca Juga: Tujuh Manfaat dan Keutamaan Membaca Istighfar, Salah Satunya Membuka Pintu Rezeki

Namun pemandangan akan segera berubah memasuki waktu Ashar, membawa keteduhan dan keheningan karena efek matahari sore, juga pekerja yang pulang dari glidhik.

Suasana tersebut berubah lagi ketika waktu mendekati adzan Maghrib, di mana pepohonan menciptakan bayang-bayang akibat matahari senja.

Saat itu suasana benar-benar sunyi dan waktu seakan melambat. Jalan raya di depan rumah tergolong sepi dan di seberangnya terdapat makam pahlawan.

Biasanya Anggi akan tenang bila sudah berada di dalam rumah bersama keluarganya dan mendengar adzan Magrib.

Baca Juga: Cerita Hidayah Berkah Orang Pandai Mensyukuri Nikmat Akhirnya Mampu Melaksanakan Impiannya Naik Haji

Namun celakanya, dia terpaksa keluar rumah sebelum Magbrib, karena harus menemani sepupunya membeli sesuatu di warung.

Jarak warung dan rumah simbah memang tidak jauh tetapi mereka tetap saja sampai ke halaman rumah ketika orang-orang sedang melakukan perjalanan ke masjid.

Saat itu hati Anggi berdebar ketakutan, khawatir Betara Kala menculiknya lalu membawanya di atas pohon melinjo.

Kemudian ia mendapati pemandangan ganjil. Simbah kakungnya berada di kursi batu yang panjang, di depan ruang tamu.

Baca Juga: Menemukan Cahaya Misterius Saat Menjalankan Ritual di Pantai Parangkusumo

Simbahnya bersimpuh di atas sajadah, lengkap dengan sweater abu-abu. Anggi yang masih balita tersebut sudah mengerti bahwa orang yang sedang shalat tidak boleh diganggu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X