harianmerapi.com - Kadang rayuan setan datang menghampiri orang yang tengah kesepian. Jika tidak bisa menahan diri, maka bisa saja terjebak untuk melakukan perbuatan nista.
Betapa beratnya Jumirah harus pontang-panting mencari uang untuk menafkahi kedua anaknya serta dirinya sendiri.
Berapa pun uang yang ia dapat, seolah hanya lewat begitu saja untuk menutup kebutuhan. Tak sempat ia menyisihkan upah yang didapat untuk mengisi tabungan.
Baca Juga: Suamiku Dipenjara 1: Kegelisahan Seorang Istri Pertanda Kejadian Buruk atau Musibah Menimpa Suami
Bahkan tak jarang malah harus kekurangan dan menahan lapar karena memang tidak ada uang untuk belanja.
Suatu hari saat Jumirah tengah dilanda kebingungan karena tidak punya pegangan uang lagi, tiba-tiba Klimin datang bertamu.
Biasanya Klimin datang membawa sesuatu, baik itu barang atau uang. Benar saja, ternyata Klimin datang untuk menyampaikan honor suami dari kantor. Sekalipun tidak terlalu banyak, tapi sudah cukup untuk menyambung hidup.
Pada sisi lain, tak terasa bahwa Jumirah sudah cukup lama tidak merasakan belaian kasih sayang dari suaminya.
Baca Juga: Lima Keistimewaan yang Dimiliki Seorang Perempuan di Mata Islam
Jumirah memang tak pernah memikirkan hal itu, namun entah mengapa ketika melihat kehadiran Klimin rasa kangen pada suaminya itu tiba-tiba muncul.
Ada nafsu aneh yang sebelumnya tak pernah dirasakan, kini merambati seluruh tubuhnya. Ingin sekali rasanya Jumirah mereguk kepuasan batin, yang sudah lama tak ia rasakan. Pikirannya pun menjadi liar dan tak mampu dikendalikannya.
Ia lupa bahwa Klimin adalah teman baik suaminya, yang kini tengah menjalani masa hukuman. "Ah, mungkin kalau cuma sekali tidak mengapa," pikir Jumirah dalam hati.
Karena dibuai pikiran gila itu, Jumirah pun mulai memasang perangkap. Dimulai dengan melancarkan lirikan maut disusul senyuman menggoda dan kata-kata sedikit manja.
Baca Juga: Cerita Horor Makhluk Halus Penghuni Pohon Preh Marah karena Merasa Dibohongi Tukang Sate Ayam
Hal ini membuat Klimin agak kaget, karena tak biasanya Jumirah bersikap seperti itu.
Sifat kejantanan Klimin makin bangkit, ketika Jumirah sengaja mengambil posisi duduk yang menantang.