Cerita Horor Makhluk Halus Penghuni Pohon Preh Marah karena Merasa Dibohongi Tukang Sate Ayam

- Rabu, 29 Desember 2021 | 10:00 WIB
Pak Diyo bingung rombong satenya muter tak henti-henti (Ilustrasi Pramono Estu)
Pak Diyo bingung rombong satenya muter tak henti-henti (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Jika merasa tersinggung, makhluk halus pun bisa marah. Seperti yang dialami Pak Diyo, tukang sate ayam yang pernah mengalami cerita horor akibat kelalaiannya sendiri.

Tidak ada kata pensiun bagi Pak Diyo. Di usia senja dia masih juga menekuni pekerjaannya sebagai tukang sate ayam keliling.

Memang, tubuhnya masih sehat. Hanya, daya ingatnya sering eror, mudah lupa.

Baca Juga: Mengasah Hati Nurani Remaja dengan Iman agar Menjadi Pribadi yang Berperilaku Positif

Kalau sudah begitu, dagangan yang ditempatkan di rombong yang dia pikul sudah habis, dengan lantangnya dia masih juga berteriak: “Teee...sateee...teee...sateee...”.

Tidak aneh jika hal itu sering membuat kesal pelanggannya.

Malam itu dagangan Pak Diyo telah habis dibeli pelanggannya. ‘Penyakit lupa’- nya kambuh. Berjalan pulang dengan memikul rombongnya yang telah kosong, sesekali Pak Diyo masih berteriak: "Teee...sateee...teee...sateee...”.

Sesosok laki- laki berdiri di dekat sebuah pohon preh besar memanggilnya. “Aduh, sate mau pun lontong telah habis, Pak. Maaf saya lupa”, jawab Pak Diyo.

Baca Juga: Suamiku Dipenjara 5: Indahnya Persahabatan yang Tetap Memberikan Dukungan Saat Musibah Menimpa

Tak urung jawaban Pak Diyo itu membuat marah calon pembelinya. “Bakul sate ora nggenah!”, gerutu laki-laki tersebut.

Lalu mendekat ke rombong Pak Diyo. Seperti ingin meluapkan kekesalannya, sosok lelaki itu menendang rombong yang dipikul Pak Diyo, ke arah samping.

Berakibat fatal. Rombong Pak Diyo menjadi berputar seperti baling-baling tertiup angin. ‘Mubeng nggangser’ bagai gasing, mainan anak tempo dulu. Pak Diyo yang berdiri di tengah-tengah bagaikan sumbunya.

Setelah berputar beberapa kali...bruk! Pak Diyo dan kedua rombongnya ambruk. Beruntung ada seorang petugas ronda memergokinya.

Baca Juga: Agresivitas Remaja Merupakan Suatu Reaksi Terhadap Rasa Frustrasi, Ini Tiga Penyebab dan Solusinya

Pak Diyo lalu menceriterakan kejadian yang baru saja dialaminya.
“Yang memanggil sampeyan tadi laki-laki tinggi besar berbaju koko dan celana komprang warna hitam?”, tanya peronda.

Halaman:

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X