harianmerapi.com - Lemas terasa seluruh tubuh Tinuk, setelah Bu Surti lenyap dari balik pintu. Masih tenngiang dengan jelas ucapan Bu Surti, bahwa dirinya hanya dijadikan istri simpanan oleh Mas Warno.
Ternyata selama ini Mas Warno telah berbohong. Niatnya untuk menikahi dirinya hanyalah pelampiasan nafsu belaka. Tidak ada niat untuk membina keluarga sakinah mawaddah warahmah sebagaimana ia janjikan sebelumnya.
Tak terasa air mata meleleh di pipi. Impian indah hidup bahagia bersama Mas Warno hancur lebur dalam seketika.
Baca Juga: Cerita Horor Bongkar Petilasan Keramat, Tangan Tak Bisa Digerakkan
Kini Tinuk baru menyadari, bahwa perubahan sikap Mas Warno belakangan berarti telah menunjukkan jati diri yang sesungguhnya.
Tinuk pun bingung untuk menghubungi Mas Warno, karena nomor HP nya sudah tidak aktif lagi. Untuk mencari ke tempat pekerjaan juga tidak mungkin, karena proyek terakhir yang ditangani sudah selesai. Sementara alamat asli tempat tinggal Mas warno, juga tidak diketahuinya secara pasti.
Rasa kecewa yang mendalam turut pula dirasakan Bu Barjo, setelah mendengar cerita dari Tinuk. Kebahagiaan yang sudah dirasakannya selama beberapa bulan terakhir, kini harus berakhir dengan cara yang sangat tidak mengenakkan.
Baca Juga: Empat Alasan Pentingnya Manajemen Waktu Agar Tidak Menjadi Orang yang Merugi
Bu Barjo pun merasa dirinya turut memberi andil kesalahan, karena mengizinkan Tinuk dinikahi Warno tanpa mengorek latar belakangnya terlebih dulu.
Apalagi pernikahan tidak dilangsungkan di KUA, sehingga tidak ada jalan lagi untuk menuntut hak bagi istri yang ditinggalkan begitu saja.
Artikel Terkait
Tidak Ada Mantan Anak 5: Roda Kehidupan Berputar Akibat Adanya Wanita Idaman Lain
Tidak Ada Mantan Anak 6: Hidupku yang Sekarang Tidak Seperti Dulu Lagi
Tidak Ada Mantan Anak 7: Ayah Meninggal, Anak Hanya Lulus SMP dan Harus Jadi Penjual Jamu Gendong
Tidak Ada Mantan Anak 8: Jamu Gendong Jeng Tinuk Terkenal, Pak Mandor Pekerja Bangunan pun Jadi Terpikat
Tidak Ada Mantan Anak 9: Desakan Ekonomi Menerima Pinangan Pak Mandor yang Seusia Ayahnya