harianmerapi.com - Ibarat roda kehidupan berputar, nasib orang memang bisa saja berubah. Yang tadinya di atas, tiba-tiba jauh harus berada di bawah. Kadang penyebabnya adanya wanita idaman lain.
Hubungan yang tak sewajarnya antara Bu Barjo dengan Oom Joko berlanjut hingga berbulan-bulan.
Warga sebenarnya risih dengan yang terjadi di lingkungannya, namun ada rasa segan pada Pak Barjo yang dikenal sebagai orang mampu dan sering memberi sumbangan untuk pembangunan kampung.
Baca Juga: Cerita Lucu Tentang Tikus dan Ayam, Serta Cerita Mengharukan Tentang Seekor Kucing
Tapi sesuatu yang tidak benar pasti tidak akan berlangsung selamanya. Kalaupun masyarakat sekitar tidak memberikan hukuman dan sanksi sosial, maka hukuman itu bisa datang dengan sendirinya dalam bentuk yang lain.
Kehidupan ekonomi Pak Barjo tiba-tiba ambruk seambruk-ambruknya. Rupanya ia salah perhitungan, ditambah dengan faktor kondisi ekonomi negara yang sedang tidak baik, membuat borongan yang sedang dikerjakannya mengalami kerugian besar.
Dan itu harus ditutup dengan kekayaan yang dimilikinya. Seluruh tabungan dan sebagian besar harta bendanya terpaksa dikuras, jika tidak maka ia akan masuk penjara.
Baca Juga: Cerita Horor Penampakan Mahasiswi Berwajah Sayu di Ruang Rektorat
Kebangkrutan Pak Barjo sebenarnya juga dipengaruhi faktor lain. Tanda-tanda itu sudah ada beberapa bulan sebelumnya.
Diamnya Pak Barjo saat melihat perilaku istrinya yang menjalin asmara terlarang dengan Oom Joko, ternyata bukannya tanpa alasan.
Pak Barjo sendiri rupanya juga punya wanita idaman lain, jauh sebelum Bu Barjo melakukan hal yang sama dengan Oom Joko.
Baca Juga: Kewajiban Suami dan Istri untuk Meraih Keluarga Surgawi
Jarang berada di rumah bukan saja disebabkan oleh kesibukan kerja, namun lantaran Pak Barjo harus berbagi waktu dengan istri mudanya. Bahkan mereka sudah sampai memiliki anak dan menikah secara siri.
Padahal selera istri muda Pak Barjo tinggi, sehingga tak pernah merasa kecukupan dengan harta yang sudah diberikan.
Tuntutan berlebihan dari istri muda ini membuat ekonomi Pak Barjo tidak berimbang, sehingga tanpa disadari lama-lama terjadi pengeroposan.
