harianmerapi.com - Sebagai orang tua, ada kegelisahan yang menyelimuti hati Pak Tugino.
Ucapan dokter di poliklinik, yang mengatakan Inem sedang hamil, menjadi pukulan telak yang menghantam kepala, sehingga rasa pening itu tidak hilang-hilang sampai sekarang.
Benaknya masih bertanya-tanya bagaimana mungkin anaknya bisa hamil di luar nikah.
Baca Juga: Kewajiban Suami dan Istri untuk Meraih Keluarga Surgawi
Meski demikian, Pak Tugino tidak tega untuk menanyakan langsung kepada Inem. Dibiarkannya putri semata wayangnya itu istirahat lebih dulu.
Yang mengusik pikiran Pak Tugino adalah sikap Inem itu sendiri, yang lain dari biasanya.
Ia pulang dengan tiba-tiba tanpa memberi kabar lebih dulu. Dan ketika sampai di rumah, tidak ada raut ceria sebagaimana ia tunjukkan selama ini.
Baca Juga: Misteri Mimpi Pesan Simbah yang Akhirnya Jadi Kenyataan
Kopi panas dan singkong rebus yang disediakan Mbok Waginem pun dibiarkan saja hingga dingin. Hilang selera Pak Tugino, memikirkan Inem yang masih saja tidur di kamarnya hingga hari merangkak siang.
Jika benar hamil, lantas dengan siapa? Tidak mungkin dengan Pono, karena mereka hampir tak pernah ketemu dalam dua tahun terakhir.
Adakah pria lain? Berbagai pertanyaan muncul di kepala Pak Tugino. Dan tentunya hanya Inem yang bisa menjawabnya.
Baca Juga: Ritual Tepung Alam Eling Purwa 1: Memperingati Sebelas Tahun Erupsi Merapi 2010
Namun siapapun pria yang telah menghamili, semua akan menimbulkan masalah. Karena itu merupakan aib besar bagi keluarganya di mata masyarakat. Semakin pening kepala Pak Tugino jika memikirkan semua itu.
"Kopinya kok tidak diminum, Pak. Ini singkongnya juga masih utuh," kata Mbok Waginem, yang tiba-tiba muncul dari belakang.
Pak Tugino tergagap mendengar suara istrinya.
"Iya ini baru mau tak minum," jawab Pak Tugino dengan salah tingkah.
Baca Juga: Kebelet Pipis Saat Ujian di Musim Hujan dan Tukang Loper Koran Jatuh di Kubangan Air