harianmerapi.com - Tak pernah terpikirkan sebelumnya di benak Joki, dirinya akan menikah dalam waktu dekat. Apalagi kuliahnya belum selesai.
Sekalipun usia sudah mencukupi, Joki masih ingin menikmati masa mudanya sepuas-puasnya lebih dulu.
Namun rencana tinggal rencana. Joki dibuat kaget sekaligus bingung, ketika tiba-tiba Tifa minta pertanggungjawaban pada dirinya karena hamil.
Baca Juga: Misteri Rintihan Pilu dari Pohon Jambu
Sambil menangis sesenggukan, Tifa mengaku dirinya tidak pernah datang bulan dalam dua bulan terakhir.
"Benar apa yang kamu katakan itu," kata Joki setengah tidak percaya ketika mendengar pengakuan Tifa.
"Kok seperti itu sih pertanyaanmu, Mas?" Tifa balik bertanya setengah jengkel.
"Bukankah selama ini kita sudah hati-hati," lanjut Joki masih berdebat.
"Jadi Mas Joki mau mengelak. Mau lepas tanggung jawab?"
Baca Juga: Raden Mas Sandeyo Kiai Mlangi 7: Istri yang Tengah Hamil Ditinggalkan di Pesantren
Perdebatan kecil sempat terjadi, namun akhirnya Joki tak bisa berkutik di hadapan Tifa.
Sempat ada pikiran untuk menggugurkan janin yang ada perut kekasihnya itu, namun Tifa dengan keras menolaknya.
"Dosa besar itu Mas. Tidak, pokoknya aku tidak mau menggugurkan kandungan," tegas Tifa, karena sesungguhnya memang keinginannya adalah mendapatkan Joki sebagai suaminya.
Baca Juga: Resep Nasi Kuning Enak dan Gurih Pakai Santan, Awas Bikin Nagih
Sejak awal menjalin hubungan, Tifa tidak ingin main-main. Ia merasa usianya sudah melewat batas umur untuk hidup membujang.
Kebetulan kali ini bertemu dengan seorang pemuda yang dimatanya ideal menjadi seorang suami, sekalipun faktor usia dirinya lebih tua.
'Perangap' itu rupanya sudah mengenai sasaran, karena kini mau tidak mau Joki harus bersedia menikahi setelah dirinya hamil. (Bersambung) *
