hidayah

Tidak Ada Mantan Anak 15: Bayang-bayang Masa Lalu Ketika Mengabaikan Anak dan Istri Demi Janda Kembang

Kamis, 9 Desember 2021 | 06:00 WIB
Jumanto sedih jika mengenang masa lalunya. (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Mata Jumanto berkaca-kaca, manakala mengenang masa lalu. Dua puluh lima tahun yang lalu, ia telah melakukan tindakan bodoh.

Di saat seharusnya seluruh perhatian dicurahkan untuk anak dan istri, ia malah berselingkuh dengan janda kembang. Semua nasihat dan masukan dari teman-temannya ia abaikan.

Bahkan kemudian nekad membawa lari si janda kembang dan meninggalkan anaknya yang baru berusia beberapa bulan.

Saat itu Jumanto memang seperti sudah kerasukan setan. Ia benar-benar melupakan keluarganya dan lebih memilih si janda kembang itu, Tinuk.

Baca Juga: Cerita Misteri Bercinta dengan Gendruwo Melahirkan Anak Berbulu di Seluruh Tubuhnya

Godaan syahwat rupanya lebih besar ketimbang pikiran rasionalnya. Istri yang setia dan anak yang masih berujud bayi mungil, ditinggalkan begitu saja.

Padahal saat itu Jumanto datang hanya membawa badan dan tinggal menjalani hidup dengan nyaman di rumah mertua. Namun semua tak ada artinya dibanding kerling mata Tinuk yang menggoda.

"Anakku sekarang pasti sudah dewasa. Bagaimana nasibmu, Nak?" kata Jumanto dalam hati.

Baca Juga: Mengembangkan Kecerdasan Sosial Anak, Ini Lima Aspek yang Harus Diperhatikan

Tak terasa airmata menetes di pipinya. Yang diingat Jumanto hanya namanya saja, Jimanto, yang biasa dipanggil Jiman.

Sedang wajahnya tidak ada bayangan sama sekali, karena saat ditinggal pergi anak itu masih berusia lima bulan.

Jumanto belakangan jadi sering teringat Jiman, terutama sejak putrinya hasil hubungannya dengan Tinuk, meninggal akibat penyakit kanker. Hidupnya terasa hampa, karena putri yang menjadi harapan masa depannya itu telah pergi.

Baca Juga: Cerita Lucu Kita Tidak Pernah Janji untuk Lahir Bersama dan Mantrol Hujan Pengganti Jaket

Selama berumah tangga dengan Tinuk, Jumanto juga tak merasakan kebahagiaan secara utuh. Sepertinya ada-ada saja cobaan yang harus ia alami.

Mulai beberapa kali di PHK dari pekerjaannya, Tinuk yang sering menderita sakit-sakitan, hingga akhirnya sang putri tunggalnya harus pergi lebih dulu.

Halaman:

Tags

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB