HARIAN MERAPI - Cerita hidayah pemimpin yang zalim 129.
Salendro melihat lawan sekarat lantas hilang rasa dendam datang rasa kasihan.
Kabar kasus yang menimpa Zalim juga didengar Salendro.
Baca Juga: Intensitas letusan Gunung Ile Lewotolok meningkat, masyarakat diminta waspada
Pada awalnya ia merasa senang, karena musuh bebuyutannya itu berhasil diketahui keberadaannya.
Dengan demikian, tabir gelar kasus pembunuhan Sunti segera bisa terungkap.
Sebagai saksi kunci, maka keberadaan Jimat sangat dibutuhkan.
Kepergian Jimat sehingga ia ditetapkan sebagai buron, sempat membuat Salendro merasa putus asa kasus Snti bisa segera selesai.
Namun setelah mendengar kasusnya lebuh detil, Salendro ikut prihatin dengan kondisi Jimat.
Selama ini dirinya dengan Jimat memang boleh dikata selalu berseteru hingga yang terakhir menurun ke anak mereka dalam pemilihan kepala desa.
Baca Juga: Ken Arok menuai karma, mengawini wanita Ken Umang, Anusapati puun bela pati
Selama ini Salendro selalu ingin mencari kesempartan bagaimana memberi pelajaran pada Jimat, agar tidak mengganggu kehidupannya.
Baik kehidupan keluarga maupun dalam posisinya sebagai kepala desa.
Namun selama itu pula upayanya selalu saja memenuhi kegagalan.
Jimat memang dikenal licin dan licik untuk berbagai urusan.