Akibat memetik buah terlarang 13, kebahagiaan hasil nikah siri dengan mengkhianati istri sah ternyata hanya di awal saja

photo author
- Kamis, 30 Mei 2024 | 19:00 WIB
Ilustrasi cerita hidayah Akibat memetik buah terlarang 13, kebahagiaan hasil nikah siri dengan mengkhianati istri sah ternyata hanya di awal saja      (Sibhe)
Ilustrasi cerita hidayah Akibat memetik buah terlarang 13, kebahagiaan hasil nikah siri dengan mengkhianati istri sah ternyata hanya di awal saja (Sibhe)

HARIAN MERAPI - Bagian ke-13 dari cerita hidayah akibat memetik buah terlarang kebahagiaan hasil nikah siri dengan mengkhianati istri sah ternyata hanya di awal saja.

Setelah beberapa waktu berlalu Karman mulai merasakan seolah hidup dalam nereka, yang dimulai dengan dipecatnya dirinya dari kntor.

Kehidupan Karman bersama keluarga baru pada awalnya berjalan mulus. Resmi cerai dengan Lastri, membuat Karman bisa lebih fokus untuk membina rumahtangganya dengan Sita.

Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 1, tergoda anak kos saat melihat pada pandangan pertama

Sekalipun masih dengan status nikah siri dan tinggal di paviliun kecil kontrakan, keduanya terlihat bahagia menjalaninya. Terlebih lagi setelah kelahiran putri mereka, yang kian melengkapi susana rumah.

Usaha Karman juga maju dengan pesat, yang berimbas pula dengan kondisi perekenomian keluarga. Apapun keinginan Sita bisa dipenuhi oleh Karman, kecuali rumah dan mobil yang masih dalam angan-angan.

Setidaknya di mata tetangga, keluarga baru ini terlihat berkecukupan, bahagia dan rukun.

Dalam bersosialisasi dengan tatangga pun tidak ada masalah. Karman aktif dalam kegiatan kampung, Sita rajin ikut perkumpulan PKK, serta keduanya juga tak pernah absen mengikuti aktivitas di masjid.

Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 2, mendekati zina hingga terlibat hubungan gelap

Begitu pun setiap Idul Qurban, nama keluarga Karman selalu tercantum sebagai salah satu shohibul qurban. Tak pelak, tetangga kiri kanan pun cukup menghormati keluarga Karman, karena mampu bersosialisasi secara baik dengan lingkungannya.

Tapi keharmonisan itu mulai terusik di tahun keempat usia pernikahan mereka. Kondisi di dalam ternyata tak seperti tampak di luar, yang mana kelihatannya Karman mampu mencukupi kebutuhan keluarga dan istrinya.

Kemauan Sita yang berlebihan membuat Karman kewalahan, lantaran tak berimbangnya pemasukan hasil usahanya dengan nilai uang yang harus dikeluarkan. Percekcokan pun mulai muncul, meski hanya diawali dengan masalah sepele.

"Ma, kenapa hari ini tidak masak?"

Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 3, suami mendua dan menjadi budak nafsu sosok wanita lain

"Tidak ada uang untuk belanja."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X