HARIAN MERAPI- Bagian kedelapan cerita hidayah akibat memetik buah terlarang, Lastri sebgai istri Karman harus sabar menerima ujian.
Di saat suami tak pernah pulang ke rumah karena nikah siri dengan pacar gelap, di saat bersamaan anak sakit keras dan harus dirawat di rumah sakit.
Saat Karman dan Sita melangsungkan pernikahan siri, di tempat lain Lastri tengah berduka. Seakan ada firasat sang ayah telah mengkhianati, Bagus (bukan nama sebenarnya), putra sulung Karman dengan Lastri, tiba-tiba jatuh sakit.
Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 1, tergoda anak kos saat melihat pada pandangan pertama
Badannya panas sampai mengigau memanggil-manggil ayahnya. Maklum, sudah dua bulan lebih ia tak pernah bertemu dengan Karman.
Terpaksa Lastri membawanya ke rumah sakit. Hasil laboratotium menunjukkan Bagus menderita gejala DBD, sehingga harus mondok guna dilakukan perawatan lebih intensif.
"Ibu, Bagus kangen Bapak," kata Bagus yang sedang terbaring di bangsal rumah sakit.
"Iya, nanti Ibu minta Bapak kesini. Bapak masih sayang sama Bagus kok, pasti dia datang," jawab Lastri mencoba menenangkan pikiran Bagus.
Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 2, mendekati zina hingga terlibat hubungan gelap
Demi anaknya, maka Lastri bertekad akan menemui suaminya. Dia tahu suaminya telah berselingkuh, namun sejauh ini belum tahu ternyata tindakan Karman sudah sangat jauh. Bahkan secara diam-diam berani melangsungkan pernikahan siri.
Untuk menemui Karman, maka Lastri bertandang ke rumah mertuanya. Namun betapa masgul hati Lastri, karena di tempat tersebut bukan suaminya yang ditemui namun malah kabar yang sangat memukul batinnya.
"Jadi selama ini Karman tidak pernah pulang menemuimu, nak?" tanya Pak Bowo, mertua Lastri.
"Tidak, Pak," kata Lastri dengan kepala menunduk menutupi matanya yang berkaca-kaca.
Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 3, suami mendua dan menjadi budak nafsu sosok wanita lain
"Astaghfirullah hal adzim, benar-benar kelewatan anak itu. Karman sudah lama tidak di sini, nak. Mamang Bapak dengar dia sedang main gila dengan Sita bekas anak kos bapak di sini. Tapi tak seharusnya dia terus melupakan anak istrinya."
"Saya hanya ingin Mas Karman menengok Bagus, Pak. Dia sekarang mondok di rumah sakit."