Akibat memetik buah terlarang 11, hikmah musibah telah mengembalikan tali silaturahmi yang sempat terputus

photo author
- Rabu, 29 Mei 2024 | 20:00 WIB
Ilustrasi cerita hidayah    Akibat memetik buah terlarang 11, hikmah musibah telah mengembalikan tali silaturahmi yang sempat terputus       (Sibhe)
Ilustrasi cerita hidayah Akibat memetik buah terlarang 11, hikmah musibah telah mengembalikan tali silaturahmi yang sempat terputus (Sibhe)

HARIAN MERAPI - Bagian ke-11 cerita hidayah akibat memetik buah terlarang, hikmah musibah telah mengembalikan tali silaturahmi yang sempat terputus.

Penyebabnya tak lain adalah pernikahann yang tak direstu oleh orang tua.

Ada perasaan campur aduk antara senang dan sedih di benak ibunda Lastri, ketika putrinya itu mengungkapkan curahan hati terkait dengan nasib yang tengah dialaminya.

Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 1, tergoda anak kos saat melihat pada pandangan pertama

Nenek Wirya (bukan nama sebenarnya) merasa sedih mendengar semua keluh kesah Lastri, dan menyesalkan rumah tangganya dengan Karman sedang menghadapi gelombang cobaan. Tapi lantaran musibah yang dihadapi itulah, maka sekarang Lastri menjadi dekat kembali dengan dirinya.

Maklum, sejak pernikahan yang tak direstui dengan Karman, hubungan di antara mereka menjadi kurang harmonis. Bahkan nyaris tak pernah ada kontak di antara mereka, kecuali silaturahmi di hari Lebaran saat seluruh keluarga besar berkumpul.

"Kita ambil hikmahnya saja dari pengalaman pahit yang sedang kamu hadapi, Lastri," kata Nenek Wirya.

"Iya Eyang Putri, Lastri sudah ikhlas menerima kenyataan ini," kata Lastri yang membahasakan bundanya dengan sebutan Eyang Putri.

Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 2, mendekati zina hingga terlibat hubungan gelap

"Iklhas bukan berarti nrimo begitu saja. Apakah sudah benar-benar kamu perjuangkan untuk bisa mempertahankan keutuhan rumah tanggamu?"

"Lastri sebenarnya penginnya seperti itu. Kasihan anak-anak jika kami orang tuanya harus berpisah. Tapi Mas Karman sudah tidak bisa mengubah pikirannya, Eyang."

"Ya sudah kalau itu sudah menjadi keputusanmu. Kalau perlu kami dan anak-anakmu pindah saja kemari, tinggal dengan kakek nenek."

Ada keingin untuk menuruti ajakan ibundanya itu, karena Lastri merasa belum kuat untuk hidup secara mandiri. Banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, sementara ia sendiri belum tahu harus berbuat apa untuk mendapatkan penghasilan. Namun Lastri tidak ingin merepotkan kedua orangtuanya.

Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 3, suami mendua dan menjadi budak nafsu sosok wanita lain

"Terima kasih Eyang, yang pasti kami akan lebih sering bermain ke sini. Sementara Lastri ingin mencoba mandiri, nanti pasti ada yang bisa dilakukan," kata Lastri.

Hadits Nabi; Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X