“Islam dibangun atas lima perkara, yaitu: (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan Shalat, (3) menunaikan zakat, (4) Haji ke Baitullah, (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketiga, amalan seseorang bisa dinilai dari shalatnya. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya.
Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntunga dan keselamatan.
Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi.
Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah mengatakan, ‘Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amal shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.” (HR. Tirmidzi dan An-Nasa’i).
Keempat, perkara terakhir yang hilang dari manusia adalah shalat. Dari Umamah Al-Bahili, ia berkata, Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
“Tali ikatan Islam akan putus seutas emi seutas. Setiap kali terputus, mausia bergantung pada tali berikutnya. Yang paling awal terputus adalah hukumnya, dan yang terakhir adalah shalat.” (HR. Ahmad).
Kelima, Allah SWT mencela orang-orang yang melalaikan shalat. Firman Allah SWT: “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam; 19:59).
Keenam, salah satu ciri orang munafik adalah melalaukan shalat. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An- Nissa’; 4:142). *