Dari Anas RA. sesungguhnya Nabi saw. masuk untuk menemui seorang pemuda yang sedang sakaratul maut, maka Rasulullah SAW bersabda: Bagaimana keadaanmu?
Pemuda itu berkata, “Ya Rasulullah SAW! aku mengharapkan rahmat Allah dan aku sangat takut akan dosadosaku.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah takut dan raja berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti ini kecuali Allah akan memberikan kepadanya apa-apa yang diharapkannya, dan akan memberikan keamanan kepadanya dari perkara yang ditakutinya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Baca Juga: Wujud Sukoharjo kompak, Bupati Etik Suryani pimpin gotong royong bersihkan Sungai Siluwur
Kelima, bersikap ikhlas.
Firman Allah SWT: ”Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata:
“Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,” (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).” ( QS. At-Taubah, 9:59).
Keenam, selalu tekun beribadah.
Orang yang selalu berpegang teguh pada ajaran Islam dalam bentuk tekun beribadah, baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah, tentunya akan jauh lebih bahagia hidupnya. Hidup mereka akan dipenuhi dengan ridha Allah SWT. Firman Allah SWT:
”Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.” ( Q.S. Al-A’raf, 7:170).
Ketujuh, taubat nasuha.
Tidak akan bahagia hidup seseorang sebelum ia melakukan taubat jika ia mempunyai dosa, apalagi jika itu adalah dosa besar dalam Islam.
Firman Allah SWT: ”Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah:
“Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. ( Q.S. Al-An’am, 6:54).