HARIAN MERAPI - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kebahagiaan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan kesenangan, ketentraman hidup secara lahir dan batin yang maknanya adalah untuk meningkatkan visi diri.
Sedangkan menurut pandangan psikologi positif, kebahagiaan atau happiness adalah suatu cara hidup yang dapat membuat individu memenuhi segala potensinya dan mampu bergerak kearah kehidupan manusia yang baik.
Kebahagiaan yang hakiki dapat diraih saat manusia mengenali dirinya, mengenali Tuhannya, mengenali dunia dan mengenali akhirat.
Baca Juga: Pengalaman misteri menunda-nunda melaksanakan salat Asar, seperti ada yang mengganggu
Ada lima aspek untuk meraih pertumbuhan kebahagiaan sempurna, yang menurut Seligman disebut dengan flourishing, yakni keadaan seseorang yang menunjukkan perkembangan optimal dan fungsi-fungsi brrjalan dengan sangat baik.
Lima aspek yang menentukan flourishing dikenal dengan istilah PERMA (positive emotion, engagement, positive relationship, meaning, dan accomplishment).
Pertama, positive emotion (emosi positif).
Emosi positif dapat dicapai melalui dua sumber, yaitu kenikmatan dan kesenangan.
Kenikmatan adalah kondisi kebahagiaan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersentuhan dengan fisik atau tubuh.
Misalnya orang yang lapar akan bahagia kalau bisa menaikmati makanan yang lezat.
Artikel Terkait
Mengembangkan jiwa pemaaf
Menghindari sifat namimah, diantaranya dengan menjauhkan diri dari hasad dan dendam
Enam prinsip kesetiakawanan sosial, di antaranya ikhlas dalam membantu sesama
Tujuh langkah praktis mengendalikan rasa marah, salah satunya kendalikan ketakutan
Mengembangkan sifat khusnudzan, di antaranya dengan menumbuhkan rasa syukur kepada Allah SWT