Lima aspek untuk meraih kebahagiaan hidup, salah satunya emosi positif

photo author
- Selasa, 24 Januari 2023 | 05:47 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si (Foto: Istimewa)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si (Foto: Istimewa)

HARIAN MERAPI - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kebahagiaan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan kesenangan, ketentraman hidup secara lahir dan batin yang maknanya adalah untuk meningkatkan visi diri.

Sedangkan menurut pandangan psikologi positif, kebahagiaan atau happiness adalah suatu cara hidup yang dapat membuat individu memenuhi segala potensinya dan mampu bergerak kearah kehidupan manusia yang baik.

Kebahagiaan yang hakiki dapat diraih saat manusia mengenali dirinya, mengenali Tuhannya, mengenali dunia dan mengenali akhirat.

Baca Juga: Pengalaman misteri menunda-nunda melaksanakan salat Asar, seperti ada yang mengganggu

Ada lima aspek untuk meraih pertumbuhan kebahagiaan sempurna, yang menurut Seligman disebut dengan flourishing, yakni keadaan seseorang yang menunjukkan perkembangan optimal dan fungsi-fungsi brrjalan dengan sangat baik.

Lima aspek yang menentukan flourishing dikenal dengan istilah PERMA (positive emotion, engagement, positive relationship, meaning, dan accomplishment).

Pertama, positive emotion (emosi positif).

Emosi positif dapat dicapai melalui dua sumber, yaitu kenikmatan dan kesenangan.

Kenikmatan adalah kondisi kebahagiaan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersentuhan dengan fisik atau tubuh.

Misalnya orang yang lapar akan bahagia kalau bisa menaikmati makanan yang lezat.

Baca Juga: Berbagai jenis minuman teh diyakini mampu mendukung kesehatan, nomor tiga bantu kelancaran persalinan

Sementara kesenangan merupakan kebahagiaan yang berhubungan dengan hal-hal yang bekaitan dengan rohani atau kejiwaan manusia, semisal intelektual dan kreativitas.

Kedua, engagement (kelekatan). Engagement adalah sebuah kondisi jiwa ya hanyut menyatu
dalam sebuah aktivitas.

Seseorang yang ketika melakukan suatu aktivitas seluruh perhatian baik fisik maupun psikis diarahkan secara totalitas kepada aktivitas itu, maka irang itu dikatakan memiliki engagement yang baik.

Fokus pada sesuatu yang sedang digelutinuya akan dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Mengembangkan jiwa pemaaf

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X