Menghindari sifat namimah, diantaranya dengan menjauhkan diri dari hasad dan dendam

photo author
- Minggu, 11 Desember 2022 | 14:25 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si. (Dokumen Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si. (Dokumen Pribadi)

 

HARIAN MERAPI - Membicarakan kejelekan orang lain itu ada tiga tingkatan yang kesemuanya tentu saja sangat dibenci oleh manusia, dan sedapat munhkin dihindari dan dijauhi.

Allah pun bahkan sangat membenci penggunjing ini dengan memberikan perumpamaan bahwa mereka seperti memakan bangkai saudaranya yang telah mati.

Ketiga tingkatan itu adalah; (1) Ghibah, yakni menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan).

Baca Juga: Ciri dan buah takwa, diantaranya tidak takut dan tidak bersedih hati

Kedua, fitnah, yakni merupakan komunikasi kepada satu orang atau lebih yang bertujuan
untuk memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan atas fakta palsu yang dapat memengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang.

Ketiga, namimah yakni menyebutkan perkataan seseorang pada orang lain dengan maksud untuk merusak hubungan persahabatan keduanya.

Namimah adalah termasuk diantara dosa lisan yang sangat dicela dalam Alquran dan hadis.

Namimah tidak terbatas hanya dengan ucapan saja, melainkan juga mencakup penyampaian berupa tulisan dan isyarat.

Mengungkapkan beberapa masalah yang orang tidak ingin orang lain ketahui juga disebut namimah.

Baca Juga: Lima hikmah menjaga lisan, salah satunya menunjukkan kemuliaan seseorang

Orang yang bermaksud menghancurkan persahabatan seseorang, dengan
menyebutkan perkataan seseorang pada orang lain dengan cara menghasut, disebut nammam.

Namimah dalam bahasa Indonesia biasa disebut adu domba, bergosip, ujaran kebencian dan menyebar fitnah. Namimah adalah salah satu dosa besar dan diharamkan.

Dailami dalam kitab Irsyad al-Qulub menyebutkan namimah sebagai dosa yang lebih besar dari ghibah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X