Empat Sifat Wajib yang Dimiliki Nabi Sebagai Panutan Umat

photo author
- Senin, 18 Oktober 2021 | 05:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)


SEBAGAI manusia pilihan (al-mushthafa), pada diri Rasulullah Muhammad Shallallaahu’alaihi Wa Sallam terdapat sifat-sifat utama yang akan menjadi contoh yang terbaik bagi kehidupan orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala: ”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab, 33:21).

Beberapa sifat wajib bagi rasul ini merupakan keharusan, sebab hal ini terjadi karena sudah menjadi kehendak dari Allah SWT, dan tujuannya tidak lain adalah agar nabi dan rasul bisa menjadi panutan untuk seluruh umat muslim. Di antara sifat-sifat wajib Nabi itu disederhanakan dalam empat sifat utama.

Pertama, jujur (shidiq), satu kepemimpinan rasuli yang jujur dan benar serta terhindar dari kedustaan dan kebohongan. Segala apa yang diucapkan patut didengar dibenarkan, dan satunya antara perkataan dan perbuatan. Kejujuran beliau tidak terkenal hanya di kalangan para sahabat, tapi juga para musuh pun mengakui hal tersebut.

Baca Juga: Raden Mas Sandeyo Kiai Mlangi 1: Pangeran Puger Menyingkir ke Jenar Mengangkat Diri Jadi Raja

Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ali RA , bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Rasulullah SAW: “Kami tidak menganggap engkau dusta, tapi menganggap dusta ajaran yang engkau bawa.”

Indikator kepemimpinan yang bersifat shidiq adalah memiliki integritas kepribadian, niat yang tulus karena Allah SWT, bisa berfikir alternatif, berbicara dengan benar, memiliki sikap yang terpuji, dan memiliki perilaku teladan.

Kedua, terpercaya (amanah), satu kepemimpinan rasuli yang terpercaya dalam mengemban amanat atau kepercayaan yang datangnya dari Allah swt maupun orang lain. Al-Amanah merupakan sifat wajib bagi rasul yang sangat berperan di dalam keberhasilan dakwah.

Baca Juga: Sekolah Favorit Tapi Angker, Tiap Malam Terdengar Suara Gamelan

Sifat ini begitu melekat pada para rasul. Setiap perkataan maupun perbuatan yang ditunjukkan oleh rasul sudah pasti dapat dipercayai. Rasulullah tidak mungkin ingkar terhadap perbuatan atau ucapannya, karena tidak ada satupun perbuatannya yang terlepas dari maksud Allah SWT.

Ia tidak khianat atau mengingkari janji-janjinya, sebab jika berperilaku yang seperti itu termasuk pemimpin yang munafik dan tidak memiliki pendirian yang kuat. Kepemimpinan yang amanah adalah kepemimpinan yang bertanggung jawab dengan indikator : terpercaya, cepat tanggap, akurat, dan disiplin.

Ketiga, menyampaikan perintah (tabligh), satu kepemimpinan rasuli yang menyampaikan dan menyebarluaskan informasi atau suatu perintah yang baik, tanpa ada upaya untuk menyembunyikan untuk dirinya sendiri. At-Tabligh artinya adalah menyampaikan. Tidak
pernah sekalipun Rasulullah menyimpan wahyu dari Allah untuk dirinya atau hanya untuk keluarganya sendiri.

Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 33: Menyesal Telah Menikah Muda

Hal tersebut juga dijelaskan dalam Al-Quran: “Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia.

Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. Al-Maidah, 5:67). Kepemimpinan tabligh adalah kepemimpinan yang berlandaskan kasih sayang, dengan indikator : komunikatif, transparan, membimbing, visioner, dan memberdayakan.

Keempat, cerdas (fathonah), satu kepemimpinan rasuli yang cerdas dalam mengemban amanat, baik secara intelektual, emosional, moral, bahkan spiritual. Pemimpin haruslah seorang yang cerdas dan profesional. Ketololan dan kedunguan seorang pemimpin merupakan awal dari kesalahpahaman dari orang-orang yang dipimpinnya, yang pada akhirnya mendatangkan perpecahan dan kehancuran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X