Lima hikmah menjaga lisan, salah satunya menunjukkan kemuliaan seseorang

photo author
- Kamis, 8 Desember 2022 | 06:28 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)

HARIAN MERAPI - Junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR. Bukhari).

Lisan merupakan salah satu karunia Allah SWT kepada seluruh umat manusia yang ukurannya lebih kecil dibandingkan bagian tubuh lainnya seperti tangan dan kaki, tetapi dapat menempatkan seseorang pada posisi sebagai penghuni surga atau sebaliknya dilemparkan ke dalam api neraka.

Jangan sepelekan setiap perkataan yang keluar dari mulut kita. Karena pada dasarnya perkataan tersebut memiliki dampak yang besar dan bisa mendatangkan murka Allah Ta’ala.

Baca Juga: Lima keistimewaan seorang wanita, di antaranya sebagai perhiasan dunia

Sabda Rasulullah SAW yang lain: “Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan keridhaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Juga Sabda Rasulullah SAW: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik)." (HR. Bukhari Muslim).

Orang yang selalu berusaha menjaga lisan, dengan mengatakan hal-hal yang positif dan menghindari banyak bersuara untuk hal-hal negatif atau sengaja untuk menyakiti hati orang lain, akan mendapatkan berbagai hikmah dan keuntungan.

Pertama, Allah SWT menjamin Surga.

Jaminan apa yang paling kita ingin dapatkan dari Allah selain Surga-Nya?

Orang-orag saleh yang mampu menjaga lisannya untuk selalu dipergunakan menyampaikan kebaikan, atau lebih baik diam daripada menyuarakan keburukan, maka Surga lah yang akan menjadi tempatnya di akhirat kelak.

Baca Juga: Berkeluarga merupakan salah satu HAM yang dilindungi dalam agama Islam

Kedua, terhindar dari api Neraka.

Dalam sebuah hadits disebutkan, “Takutlah pada neraka, walau dengan sebiji kurma. Jika kamu tak punya maka katakanlah yang baik.” (HR. Mutafaq ‘alaih).

Maksud dari hadits tersebut adalah bahwa Allah SWT telah menciptakan neraka sebagai balasan bagi mereka yang suka berbuat keburukan dan kerusakan selama hidupnya di dunia, termasuk berkata kufur kepada atau tentang Allah SWT.

Ketiga, menunjukkan kemuliaan seseorang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X