Bukan hanya di sini, bahkan di Amerika Serikat ada pemenang Pulitzer yang memilih berhenti
dan pindah pekerjaan menjadi public relations di perusahaan swasta, dengan alasan bahwa
masa depan perusahaan media tidak lagi menjanjikan. Dan perhitungannya benar karena
gelombang PHK di negeri itu terus terjadi, karena pendapatan terus berkurang drastic dan
bisnis media memasuki senjakala.
Baca Juga: Oknum anggota Sabhara Polres Pamekasan Polres jadi pengedar narkoba
Anehnya di Indonesia, jumlah wartawan malah semakin banyak, seperti juga jumlah media
siber yang terus meningkat meski banyak yang dalam status hidup segan mati tak mau. Begitu pula dengan jumlah organisasi wartawan, yang terus bermunculan baik di tingkat lokal maupun nasional. Entah apa makna dari fenomena ini, karena faktanya, skala ekonomi media makin mengkerut, dan kompetisi memperebutkan kue iklan dan anggaran APBD semakin sengit.
Mengurus media dan wartawan akan semakin sulit bagi Dewan Pers dan organisasi wartawan
Konsituen Dewan Pers, khususnya PWI, AJI, IJTI, PFI dan organisasi perusahaan pers SPS, SMSI, AMSI, JMSI. Menjaga moralitas dan meyakini bahwa para wartawan dan perusahaan media itu memahami dan menjalankan kode etik jurnalistik, menjadi tugas yang amat berat.
Wallahu alam bishawab.
Ciputat 17 Desember 2022
Penulis, wartawan senior, mantan anggota Dewan Pers.