Mengembangkan jiwa pemaaf

photo author
- Jumat, 9 Desember 2022 | 05:30 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Do. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Do. Pribadi)

Pemaaf merupakan salah satu akhlak terpuji yang harus dimiliki oleh tiap-tiap orang yang beriman.

Ada sebagian orang beranggapan bahwa meminta maaf itu merupakan sesuatu mudah untuk dilakukan, namun tidak semua orang bisa memaafkan, terkadang memang ada benarnya, memaafkan memang bukan perkara yang mudah.

Baca Juga: Lima keistimewaan seorang wanita, di antaranya sebagai perhiasan dunia

Namun perlu diperhatikan, jika kita sulit memaafkan, maka akan banyak dendam di hati kita, terlebih kita akan sulit melupakan kesalahan orang lain terhadap apa yang diperbuat kepada kita.

Pemaaf adalah sifat yang memang perlu dimiliki untuk membangun suatu karakter seseorang.

Bukan berarti memaksakan harus untuk memiliki sifat pemaaf, namun terkadang perlu kita belajar, dilatih, bagaimana kita menumbuhkan sifat itu.

Pemaaf adalah sifat mulia yang akan menjadikan seseorang menjadi mulia karenanya.

Dan sikap terpuji yang seperti inilah yang akan menjadikan interaksi antar manusia menjadi semakin harmonis, menyenangkan, dan penuh keberkahan.

Banyak sekali Allah mengajarkan kepada kita agar menjadi pribadi yang pemaaf, melalui kisah cerita dari umat terdahulu, seperti kisah salah satu khalifah yaitu, Abu Bakar as-Shidiq yang menjadi sebab-sebab diturunkannya ayat berikut ini:

Baca Juga: Lima hikmah menjaga lisan, salah satunya menunjukkan kemuliaan seseorang

“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan diantara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dad. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nur, 24 : 22).

Allah akan memberikan pengampunan bagi orang-orang yang mudah memberikan maaf, dan menyediakan balasan surga bagi mereka.

Sesungguhnya Allah SWT Sang Maha Pencipta yang memiliki sifat-sifat mulia (Asmaul Husna), dan salah satu yang dimiliki Allah yaitu sifat Pemaaf.

“Jika kamu menyatakan sesuatu kabaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.” (QS. An-Nisa’, 4 : 149).

Orang yang memiliki jiwa pemaaf secara lebih ia juga sekaligus akan memiliki jiwa yang sabar dan ikhlas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X