Dakwah Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat untuk seluruh alam

photo author
- Minggu, 23 Oktober 2022 | 06:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tanggal 12 Rabi`ul Awal Tahun Gajah di Makkah al-Mukarramah.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan momentum awal, babak baru kejayaan
Islam dalam konteks penyebaran agama Islam sebagai agama tauhid.

Tugas dan tanggung jawab nabi Muhammad SAW sangat berat, karena pada saat itu Nabi dihadapkan dengan zaman yang penuh kejahiliahan (kebodohan).

Baca Juga: Delapan Metode Pendidikan Anak dalam Keluarga menurut Abdullah Nasih Ulwan, di antaranya dengan pembiasaan

Penyakit jahiliah ini sudah pada tingkatan yang sangat kronis, keyakinan dan kepercayaan keberagamaan pada saat itu hanya menyembah berhala (patung-patung) yang diyakini memberikan kebaikan dan kebahagiaan.

Persoalan inilah yang harus dientaskan oleh seorang nabi Muhammad SAW dalam dakwahnya.

Dalam al-Quran surat Al-Anbiya` ayat 107 Allah SWT berfirman : “Tidaklah Kami
mengutusmu melainkan untuk menjadi rahmat sekalian alam”.

Dalam hadits Nabi disampaikan bahwasanya ; “ia di utus ke muka bumi ini untuk membenahi akhlak manusia”.

Secara tegas ayat dan hadits ini mengatakan bahwa tugas nabi Muhammad SAW adalah merekonstruksi moralitas, akhlak dan perilaku manusia.

Mengenai keluhuran akhlak Nabi, Allah berfirman: “Dan sesungguhnya kamu
benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (QS. al-Qalam, 68: 4).

Baca Juga: Peran orangtua dalam perkembangan anak, di antaranya menunjukkan perilaku positif

Untuk merekonstruksi persoalan tersebut nabi Muhammad SAW mengawali dakwahnya
dengan cara sembunyi-sembunyi, diawali dengan mengajak orang-orang terdekatnya untuk mengikuti ajaran Islam.

Selanjutnya dakwah Rasulullah dilancarkan secara terang-terangan serta didukung oleh
orang-orang terdekatnya yang telah mengikuti ajaran Islam sebagai generasi awal Islam.

Sebagai pembawa risalah yang rahmatan lil’alamin, Nabi Muhammad SAW merupakan
Rasul akhir zaman dan risalahnya juga merupakan risalah yang terakhir.

Dengan risalah yang dibawa Muhammad SAW yang relatif singkat selama 23 tahun, Muhammad SAW berhasil dan sukses merekonstruksi kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Keteladanan Nabi Muhammad SAW

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X