HARIAN MERAPI - Istiqamah dalam terminologi Islam adalah hal berpendirian kuat atau teguh pendirian.
Kata ini berasal dari bahasa Arab istiqama, yastaqimu, istiqamah yang berarti tegak lurus.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istiqamah berarti sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.
Baca Juga: Keteladanan Rasulullah Muhammad SAW dalam pembinaan umat
Adapun menurut istilah, istiqamah adalah tetap dalam pendirian, yaitu ketetapan hati untuk selalu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang baik atau berketetapan hati, tekun, dan terus-menerus menggiatkan usahanya untuk mencapai cita-citanya.
Orang yang istiqamah selalu kokoh dalam menjaga aqidahnya dan tidak akan goyang keimanannya dalam menjalani tantangan hidup, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Fussilat (41) ayat 30.
Istiqamah dalam beragama dapat direalisasikan dalam beberapa sikap dan perbuatan,
Pertama; senantiasa berkata benar dan tidak menggunjing, sebagaimana firman-Nya :
“Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat”. (QS. Al-An’am, 6 : 152).
Juga firman-Nya : “Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.” (QS. Al-Hujurat, 49 : 12).
Baca Juga: Mensyukuri nikmat Allah, di antaranya dengan bersifat qanaah
Kedua, menghindari prasangka buruk dan tidak mengejek orang lain, sebagaimana firman-Nya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa”. (QS Al-Hujurat, 49 : 12).
Juga firman-Nya “Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan janganlah memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan”. (QS. Al-Hujurat, 49 : 11).
Ketiga, membatasi pandangan mata/pejamkanlah dari hal-hal yang terlarang, apalagi di bulan Ramadhan sebagaimana sekarang ini.
Firman Allah SWT : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apayang mereka perbuat”. (QS. An-Nur, 24:30).