Tetap istiqamah di jalan Allah, di antaranya dengan senantiasa berkata benar dan tidak menggunjing

photo author
- Rabu, 21 September 2022 | 05:40 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Ketua Pusat Studi KIP3MK UIN Suka (Dok Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Ketua Pusat Studi KIP3MK UIN Suka (Dok Pribadi)

HARIAN MERAPI - Istiqamah dalam terminologi Islam adalah hal berpendirian kuat atau teguh pendirian.

Kata ini berasal dari bahasa Arab istiqama, yastaqimu, istiqamah yang berarti tegak lurus.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istiqamah berarti sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.

Baca Juga: Keteladanan Rasulullah Muhammad SAW dalam pembinaan umat

Adapun menurut istilah, istiqamah adalah tetap dalam pendirian, yaitu ketetapan hati untuk selalu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang baik atau berketetapan hati, tekun, dan terus-menerus menggiatkan usahanya untuk mencapai cita-citanya.

Orang yang istiqamah selalu kokoh dalam menjaga aqidahnya dan tidak akan goyang keimanannya dalam menjalani tantangan hidup, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Fussilat (41) ayat 30.

Istiqamah dalam beragama dapat direalisasikan dalam beberapa sikap dan perbuatan,

Pertama; senantiasa berkata benar dan tidak menggunjing, sebagaimana firman-Nya :

“Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat”. (QS. Al-An’am, 6 : 152).

Juga firman-Nya : “Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.” (QS. Al-Hujurat, 49 : 12).

Baca Juga: Mensyukuri nikmat Allah, di antaranya dengan bersifat qanaah

Kedua, menghindari prasangka buruk dan tidak mengejek orang lain, sebagaimana firman-Nya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa”. (QS Al-Hujurat, 49 : 12).

Juga firman-Nya “Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan janganlah memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan”. (QS. Al-Hujurat, 49 : 11).

Ketiga, membatasi pandangan mata/pejamkanlah dari hal-hal yang terlarang, apalagi di bulan Ramadhan sebagaimana sekarang ini.

Firman Allah SWT : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apayang mereka perbuat”. (QS. An-Nur, 24:30).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X