Memahami berbagai hambatan anak usia dini berkebutuhan khusus, di antaranya anak dengan hambatan penglihatan

photo author
- Kamis, 18 Agustus 2022 | 07:55 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

Ketiga, Anak Dengan Gangguan Intelektual (Tunagrahita).

Gangguan intelektual adalah gangguan selama periode perkembangan yang mencakup deficit fungsi intelektual dan adaptif di lingkup konseptual, sosial, dan praktis.

Baca Juga: Berbagai faktor pemicu instingtif perilaku agresif anak-anak dan remaja, diantaranya karena ketergesa-gesaan

Defisit dalam fungsi intelektual, mencakup penalaran, pemecahan masalah, perencanaan, pemikiran abstrak, penilaian, belajar akademik dan belajar dari pengalaman, serta pemahaman praktis yang dikonfirmasi oleh asesmen klinis dan individu, serta test standar intelegensi.

Defisit dalam fungsi adaptif yang menyebabkan kegagalan memenuhi standar perkembangan dan sosiokultural untuk kemandirian pribadi dan tanggungjawab sosial.

Keempat, Anak Yang Mengalami Hambatan Fisik Motorik (Tunadaksa).

Anak yang mengalami gangguan motorik adalah seseorang yang memiliki kelainan fisik dan gangguan fungsi fisik.

Kelainan fisik merupakan berbagai kelainan bentuk tubuh yang berhubungan dengan tulang, sendi dan otot.

Misalnya mereka yang menyandang kelainan amputie, kelainan bentuk tubuh dan organ gerak, serta dislokasi sendi.

Baca Juga: Berbagai faktor pemicu instingtif perilaku agresif anak dan remaja, diantaranya karena penguasaan energi

Gangguan fungsi fisik adalah seseorang yang memiliki kondisi fisik normal tetapi memiliki fungsi fisik yang terganggu, misalnya penyandang polio dan cerebral palsy.

Kelima, Anak Yang Mengalami Hambatan Emosi dan Gangguan Perilaku (Tunalaras).

Anak dengan gangguan emosia dalah suatukondisi yang menunjukkan satu atau lebih dari karakteristik yang terjadi untuk periode waktu yang lama dan ditandai dengan suatu tingkatan yang buruk berdampak pada kinerja pendidikan anak yaitu:

(1) ketidakmampuan untuk belajar yang tidak dapat dijelaskan karena factor kecerdasan, sensori atau kesehatan,

(2) ketidakmampuan untuk membangun atau memelihara hubungan interpersonal yang memuaskan dengan teman-teman dan para guru,

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X