Khotbah Sholat Idul Adha Khamim Zarkasih Putro 2: Ada enam situasi di mana seseorang harus sabar

photo author
- Sabtu, 9 Juli 2022 | 10:01 WIB
Khotbah Sholat Idul Adha Khamim Zarkasih Putro (Istimewa)
Khotbah Sholat Idul Adha Khamim Zarkasih Putro (Istimewa)

Secara universal, agama apapun ketika akan melakukan sesuatu, pasti memulai dengan izin kepada yang memiliki dirinya atau pemilik alam ini, dalam hal
ini tidak lain adalah Sang Pencipta, Allah SWT.

Bahkan secara syariat Islam, bila tidak memulai dengan bacaan basmalah maka amalnya tertolak alias tidak bernilai di sisi Allah SWT.

Apalagi ketika akan membangun sebuah bangunan keluarga yang diikat dengan nama-Nya, yang bernama pernikahan, maka sudah seharusnyalah mengawali dengan izin dari Sang Pencipta, Allah SWT.

Bukan dengan yang lainnya untuk meluruskan segala sesuatu yang menyertainya. Pilihan calon pasangan hidup kriteria yang dipilih terwarnai
dengan nilai-nilai ilahiah.

Diketahui, kriteria pasangan hidup ada empat menurut Rasulullah Muhammad SAW, yaitu karena kekayaannya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya.

Baca Juga: Memuliakan Diri Sendiri dan Sesama Makhluk Ciptaan Allah SWT di Muka Bumi

Bila yang dipilih yang terakhir atau dengan nilai ilahiah maka tiga yang awal akan terwarnai.

Kekayaannya bukan dalam bentuk materi semata melainkan kekayaan hati dan kekayaan ilmu yang lebih melanggengkan pernikahan, kalaupun mendapat kekayaan materi itu merupakan nilai tambah saja.

Nasab keturunannya bukan dalam hal nasab kebangsawanan atau kedudukan yang dimiliki oleh orangtuanya melainkan nasab keturunan orang-orang
shaleh menjadi prioritas pilihan.

Kecantikan yang didapat bukan semata-mata kecantikan fisik, melainkan kecantikan yang terpancar dari akhlaknya (inner beauty).

Awalan basmalah merupakan pembuka dari segala pilihan dan pijakan sehingga seseorang ketika hendak membangun bahtera rumah tangganya terpagari oleh rambu-rambu ilahiah sekaligus kontrol bagi diri dan pasangan hidupnya dalam menjalani kehidupan berkeluarga.

Konsep bacaan Basmalah adalah konsep kunci pembuka keberkahan dan keridhoan yang memiliki alam semesta ini.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Bersambung) *

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X