Turunnya Wahyu Terakhir dan Keberangkatan Rasulullah Menuju Mina, Haji Islam

photo author
- Selasa, 5 Juli 2022 | 07:40 WIB
Memotong rambut sebagai pertanda selesainya selesailah ibadah haji. (Arif Zaini Arrosyid )
Memotong rambut sebagai pertanda selesainya selesailah ibadah haji. (Arif Zaini Arrosyid )

harianmerapi.com - Ibadah haji Rasulullah pada tahun kesepuluh hijrah disebut pula dengan haji wada'.

Haji wada' menjadi pedoman bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah.

Pada haji tersebut turun wahyu terakhir, atau ayat terakhir Alquran.

Baca Juga: Kisah Haji Wada' Nabi Muhammad SAW, Menuju Puncak Haji di Arafah

Dikisahkan, setelah wuquf di Arafah, pada petang hari sebelum Nabi saw meninggalkan padang Arafah, ketika berada di suatu tempat yang bernama Shakharat, turunlah wahyu Allah.

Ayat yang turun itu adalah wahyu terakhir, "Pada hari ini telah Kusempurnakan kepadamu agamamu dan telah Ku cukupkan nikmat-Ku atasmu, dan telah Kuridhai Islam menjadi agamamu..." (al Maa'idah:3)

Nabi membacakan firman Allah ini kepada kaum muslimin dan Nabi Muhammad SAW tidak beri komentar apa pun.

Baca Juga: Perjalanan Haji Wada', Nabi Muhammad Tiba di Mekkah, Langsung Menjalankan Ibadah

Setelah segenap hadirin mendengar ayat yang dibacakan Nabi saw. menangislah Abu Bakar karena ia merasa bahwa dengan turunnya ayat itu selesailah sudah tugas Nabi saw. dan hampir tiba saatnya Nabi saw. kembali ke hadirat Allah SWI Tuhan Yang mengutus beliau.

Petang itu juga, berangkatlah Nabi SAW. dengan kaum muslimin dari Padang Arafah menuju Muzdalifah dan bermalam di sana.

Pagi harinya, sesudah Nabi Saw mengerjakan shalat subuh, berangkatlah Nabi SAW menuju Masjidil Haram dan terus ke Mina untuk menyelesaikan manasik haji.

Baca Juga: Tiga Penyakit Kulit Bisa Dialami Jemaah Haji Akibat Suhu Panas, Simak Sebab dan Cara Penanganannya Berikut Ini

Setelah tiba di Mina, Nabi SAW. melempar beberapa jumrah (batu-batu kecil) pada beberapa tempat yang telah ditentukan.

Kaum muslimin mendirikan kemah Nabi SAW dan beliau beristirahat sebentar dalam kemah tersebut tak lama kemudian, Nabi Muhammad bangun dan menyembelih 63 ekor unta sebagai kurban, dengan perhitungan seekor unta dalam setahunnya seumur beliau.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X