Pertama, pekerjaan yang dijalani harus halal dan baik.
Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al Baqarah, 2:172).
Kedua, bekerja dengan profesional dan penuh tanggungjawab. Islam tidak memerintahkan umatnya untuk sekadar bekerja, akan tetapi mendorong umatnya agar senantiasa bekerja dengan baik dan bertanggungjawab.
Nabi Muhammad SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah mencintai seorang diantara kalian yang jika bekerja, maka ia bekerja dengan baik.” (HR. Baihaqi). Beliau SAW juga bersabda, “Sesungguhnya Allah mewajibkan perbuatan ihsan atas segala sesuatu.” (HR. Muslim).
Yang dimaksud dengan profesional dalam bekerja adalah merasa memiliki tanggungjawab atas pekerjaan tersebut, memperhatikan dengan baik urusannya dan berhati-hati untuk tidak melakukan kesalahan.
Ketiga, ikhlas dalam bekerja, yakni meniatkan aktifitas bekerjanya tersebut untuk mencari ridha Allah dan beribadah kepada-Nya.
Nabi Muhammad SAW bersabda : “Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu tergantung niat. Dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari Muslim).
Niat sangat penting dalam bekerja. Jika kita ingin pekerjaan kita dinilai ibadah, maka niat ibadah itu harus hadir dalam sanubari kita.
Baca Juga: 125 Polisi Ikuti Pendidikan Spesialisasi Bhabinkamtibmas di UKSW Salatiga
Keempat, tidak melalaikan kewajiban kepada Allah.
Bekerja juga akan bernilai ibadah jika pekerjaan apa pun yang kita jalani tidak sampai melalaikan dan melupakan kita dari kewajiban-kewajiban kepada Allah.
Sibuk bekerja tidak boleh sampai membuat seseorang meninggalkan kewajiban.
Jangan sampai kesibukan bekerja mencari karunia Allah mengakibatkan ia meninggalkan shalat ataupun kewajiban-kewajiban yang lainnya, seperti zakat, puasa, haji, bersilaturahmi dan ibadah-ibadah wajib lainnya.
Itulah beberapa prinsip dan etika penting yang harus dijaga oleh siapa saja yang tengah bekerja untuk mencukupi diri dan keluarga yang berada dalam tanggungannya.
Bekerja adalah tindakan mulia, namun bagi seorang muslim, hendaknya bekerja itu memiliki keuntungan ganda, keuntungan di dunia dengan terkumpulnya pundi-pundi kekayaan, dan di akhirat dengan pahala melimpah dan kenikmatan surga karena nilai ibadah yang dikandungnya. Insya Allah! *