Bekerja Sebagai Ibadah, Ini Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

photo author
- Jumat, 10 Juni 2022 | 05:30 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

harianmerapi.com - Di dalam agama Islam, ibadah dibagi menjadi dua berdasarkan jenisnya, yaitu ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah.

Ibadah mahdhah adalah ibadah secara langsung kepada Allah, yang secara umum dipahami sebagai ibadah ritual.

Rumus dari ibadah mahdhah adalah karena Allah dan sesuai syariat yang telah diajarkan secara baku dan pasti.

Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 74: Frustrasi Istri Pergi dari Rumah, Kembali ke Kebiasaan Lama Mabuk-mabukan

Jenis ibadah yang kedua adalah ibadah ghairu mahdhah,yaitu ibadah yang di samping berhubungan dengan Allah SWT juga melibatkan interaksi dengan sesama manusia dan makhluk lain.

Di dalam pelaksanaan ibadah mahdhah, ada empat prinsip yang harus diperhatikan;

yaitu tidak ada dalil yang melarang, pelaksanaannya tidak harus selalu berpola pada contoh Nabi Muhammad SAW, bersifat rasional, dan berazas manfaat.

Rumus dari ibadah ghairu mahdhah adalah berbuat baik karena Allah untuk membawa kemanfaatan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya.

Bentuk-bentuk ibadah ghairu mahdhah sangat banyak. Sepanjang itu perbuatan baik yang membawa manfaat dan dilakukan karena Allah, maka perbuatan itu bernilai ibadah.

Di antara lautan bentuk ibadah ghairu mahdhah, bekerja adalah salah satunya.

Baca Juga: Lembaga Penyiaran Komitmen Dukung Siaran TV Digital, Sebanyak 5,3 Juta STB Dibagikan untuk Rumah Tangga Miskin

Firman Allah SWT : “Dan Katakanlah : ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. At-Taubah, 9:105).

Dalam ayat yang lain : Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS. Al-Jumu’ah, 62:10).

Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Jika ia bekerja untuk menafkahi anak-anaknya yang masih kecil, maka ia berada di jalan Allah. Dan jika ia bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya, maka ia pun di jalan Allah. Namun jika ia bekerja dalam rangka riya atau berbangga diri, maka ia di jalan setan.” (HR Thabrani).

Syarat-syarat yang mesti dipenuhi untuk menjadikan bekerja sebagai ibadah, antara lain:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X