SLEMAN, harianmerapi.com – Tak terasa, tinggal menghitung beberapa hari lagi akan memasuki Bulan Ramadhan 1443 H. Ada empat hal penting untuk dapat dijadikan bekal dalam mempersiapkan bertemunya Bulan Ramadhan.
Ustadzah Hj Sri Sumiyarsih SPdI (dari Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah Sleman) menjelaskan secara rinci keempat bekal untuk menyambut Bulan Ramadhan dalam Kajian Ahad Pagi (Jihadi) secara luring maupun daring, Minggu (20/3/2022).
Sebagai bekal atau persiapan pertama, yaitu ruhiyah (keimanan). Persiapan ini misalnya berupa pengendalian diri, menjaga hati agar ikhlas dan bersih dari penyakit hati seperti iri, dengki, ria serta dendam dan juga permusuhan. Bahkan bisa melakukan silaturahmi, baik secara langsung ataupun dengan alat komunikasi.
Baca Juga: 4 Daftar Puasa Sunah, dari Puasa Harian hingga Tahunan
“Persiapan atau bekal kedua, yaitu fikriyah atau keilmuan. Misalnya, memahami tata cara ibadah yang benar, maka akan membawa kita untuk meraih pahala,” tuturnya.
Ada pula contoh, jika tahu ilmunya, mengakhirkan waktu sahur, lalu shalat sunnat sebelum ke masjid, akan bisa mendapat banyak pahala pula.
Tak kalah penting, lanjut Ustadzah Hj Sri, yaitu bekal atau persiapan jasadiyah (fisik). Persiapan jasadiyah/ fisik ini seperti berusaha menjaga kesehatan dengan baik, misalnya berolah raga teratur, konsumsi asupan-asupan bergizi serta istirahat cukup.
Apalagi Ramadhan merupakan bulan yang ketika kita banyak melakukan kebaikan, maka akan mendapatkan pahala yang berlipat. Sangat disayangkan apabila kita tidak bisa memanfaatkan Bulan Ramadhan sebaik mungkin karena kondisi fisik kita.
Sedangkan bekal atau persiapan keempat, yaitu maaliyah atau harta.
Dengan persiapan ini diharapkan bisa, banyak bersedekah, infaq dan zakat.
“Semakin banyak kita memberi sedekah, infaq dan zakat, semakin banyak pula pahala yang bisa kita terima di Bulan Ramadhan,” tuturnya.
Baca Juga: Kiat Puasa Bagi Penderita GERD, Prof. Ari : Konsultasu Dulu dengan Dokter
Ditambahkan pula oleh Ustadzah Hj Sri, empat sifat penting perlu banyak dijaga, yakni jiwa bertaubat, banyak istighfar, muhasabah (evaluasi diri) serta mujahadah (bersungguh-sungguh dalam kebaikan).