7 Falsafah KH Ahmad Dahlan, Sebagai Penyemangat dalam Memahami dan Mengamalkan Ajaran Islam

photo author
- Minggu, 13 Maret 2022 | 11:00 WIB
 Ustadz Miftahul Haq saat memaparkan 7 Falsafah KH Ahmad Dahlan dalam Jihadi yang dilaksanakan secara hybrid. ( Foto: Sulistyanto)
Ustadz Miftahul Haq saat memaparkan 7 Falsafah KH Ahmad Dahlan dalam Jihadi yang dilaksanakan secara hybrid. ( Foto: Sulistyanto)

SLEMAN, harianmerapi.com – Ada beragam judul buku yang mengupas seputar pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Salah satunya, yakni berjudul Pelajaran KH Ahmad Dahlan: 7 Falsafah Ajaran dan 17 Kelompok Ayat Alquran.

Saat digelar Kajian Ahad Pagi (Jihadi) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Godean Sleman secara hybrid (luring/daring), Minggu (13/3/2022), Ustadz Miftahul Haq SHI MSI membahas tentang 7 Falsafah Ajaran KH Ahmad Dahlan tersebut dengan jelas.

Ustadz Miftah yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sekaligus anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah mengungkapkan, buku berjudul Pelajaran KH Ahmad Dahlan: 7 Falsafah Ajaran dan 17 Kelompok Ayat Alquran ditulis oleh KHR Hadjid, yakni sahabat serta murid dari KH Ahmad Dahlan.

Baca Juga: Benarkah Madu Angkak, Jus Jambu, Air Kelapa Bisa Atasi Deman Berdarah, Ini Jawaban Prof Zubairi Djoerban

“Dengan 7 Falsafah KH Ahmad Dahlan, sangat diharapkan kita dapat memahami bagaimana cara KH Ahmad Dahlan dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara baik,” paparnya.

Dengan kata lain, lanjut Ustadz Miftah, 7 Falsafah KH Dahlan dapat menjadi contoh serta penyemangat generasi saat ini, khususnya dalam memperjuangkan Islam melalui Persyarikatan Muhammadiyah.

Adapun 7 Falsafah KH Ahmad Dahlan, sebagai berikut:

Baca Juga: Akibat Perselingkuhan, Perempuan Banyak Dirugikan

(1). Kita, manusia ini, hidup di dunia hanya sekali untuk bertaruh: sesudah mati, akan mendapat kebahagiankah atau kesengsaraan?

(2). Kebanyakan di antara manusia berwatak angkuh dan takabur, mereka mengambil keputusan sendiri-sendiri.

(3). Manusia itu, kalau mengerjakan sesuatu apapun, sekali, dua kali, berulang kali, maka kemudian akan menjadi biasa. Kalau sudah menjadi kesenangan yang di cintai, maka kebiasaan yang dicintai itu sukar untuk diubah. Sudah menjadi tabiat, bahwa kebanyakan manusia membela adat kebiasaan yang telah diterima, baik itu dari sudut keyakinan atau iktikad, perasaan kehendak maupun amal perbuatan. Kalau ada yang akan merubah, mereka akan sanggup membela dengan mengorbankan jiwa raga. Demikian itu karena anggapannya bahwa apa yang dimiliki adalah benar.

Baca Juga: Penerima Uang Doni Salmanan Diimbau Lapor Polisi daripada Dijadikan Tersangka, Ini Alasannya

(4). Manusia perlu digolongkan menjadi satu dalam kebenaran, harus bersama-sama menggunakan akal pikirannya untuk untuk memikirkan, bagaimana sebenarnya hakikat dan tujuan manusia hidup di dunia harus mengerjakan apa? Dan mencari apa? Dan apa yang dituju? Manusia harus mempergunakan pikirannya untuk mengoreksi soal iktikad dan kepercayaannya, tujuan hidup dan tingkah lakunya, mencari kebenaran sejati. Karena kalau hidup di dunia hanya sekali ini sampai sesat, akibatnya akan celaka dan sengsara selama-lamanya.

(5). Setelah manusia mendengarkan pelajaran-pelajaran fatwa yang bermacam-macam, membaca beberapa tumpuk buku. Sekarang, kebiasaan manusia tidak berani memegang teguh pendirian dan perbuatan yang benar karena khawatir kalau menetapi kebenaran, akan terpisah dari apa-apa yang sudah menjadi kesayangannya, khawatir akan terpisah dengan teman-temannya. Pendek kata, banyak ke khawatiran dan akhirnya tidak berani mengerjakan barang yang benar, kemudian hidupnya seperti makhluk yang tak berakal, hidup asal hidup, tidak menempati kebenaran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X