Empat Macam Kedudukan Anak dalam Al Quran

photo author
- Senin, 22 November 2021 | 04:36 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

harianmerapi.com - Di dalam Kitab Suci Al Quran disebutkan ada empat macam kedudukan anak dalam hubungannya dengan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup orangtua.

Keempat macam itu adalah anak sebagai “ziinatun” (perhiasan), anak sebagai “qurrota a’yun” (penyejuk hati), anak sebagai “fitnah” (ujian dan cobaan), dan anak sebagai ‘aduwwun (musuh).

Pertama, anak sebagai “ziinatun” (perhiasan). Firman Allah SWT: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi, 18:46).

Baca Juga: Horor Jurig Jarian (Hantu Sampah) 3: Bernafsu Minum Kopi dan Seperti Bau Bangkai Tikus

Ziinatun yang dimaksud adalah bahwa orangtua merasa sangat senang dan bangga dengan berbagai capaian prestasi dan kesuksesan yang diperoleh oleh anak-anaknya, sehingga dia pun akan terbawa baik pula namanya di dunia, ataupun anak bisa sebagai pembawa rasa senang dan menjadikan kehidupan berkeluarga semakin
menyenangkan.

Kedua, anak sebagai “qurrota a’yun” (penyejuk hati). Allah SWT berfirman : “Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam/pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan, 25:74).

Qurrota a’yun atau penyejuk hati kedua orangtua atau menyejukkan pandangan mata orangtua karena mereka mempelajari tuntunan Allah dengan tekun lalu mengamalkannya dengan mengharap ridha Allah SWT semata.

Baca Juga: Kebelet Pipis Saat Ujian di Musim Hujan dan Tukang Loper Koran Jatuh di Kubangan Air

Ini kedudukan anak yang terbaik yaitu manakala anak dapat menyenangkan hati dan menyejukkan mata kedua orang tuanya, dan merupakan dambaan setiap orang.

Ketiga, anak sebagai “fitnah” (ujian dan cobaan), yang ditegaskan Allah SWT : “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (At-Taghabun, 64:15).

Makna anak sebagai “fitnah” adalah ujian yang bisa memalingkan orangtua dari ketaatan atau terjerumus dalam perbuatan maksiat.

Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 9: Nyaris Direnggut Mau Akibat Ketergatungan Narkoba

Ia merupakan amanah yang akan menguji setiap orang tua, jangan sampai orangtua terlena dan tertipu sehingga melanggar perintah Allah.

Keempat, anak sebagai ‘aduwwun (musuh). Firman Allah SWT: “Hai orang-orang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taghabun 64:14).

'Aduwwun (musuh orang tuanya) adalah anak yang melalaikan bahkan menjerumuskan orang tuanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama dan norma-norma sosial yang lain. Ayat di atas menjelaskan ketika anak menjadi sebab kedurhakaan dan kemungkaran bagi orang tuanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X