cermin

Inilah modus penyelundupan narkoba di Lapas, ada yang disembunyikan di alat vital

Kamis, 25 Agustus 2022 | 11:00 WIB
Ilustrasi (dok harian merapi)



LEMBAGA Pemasyarakatan (Lapas) masih menjadi sorotan publik. Sebab, di tempat yang tergolong penjagaannya ketat ini , masih bisa diterobos masuknya barang haram, entah itu pil koplo, narkoba dan sebagainya.

Apalagi jika ada oknum Lapas bermain, kondisinya lebih runyam lagi. Karena itu, pengawasan dari atasan harus benar-benar ketat, jangan sampai kecolongan.

Inspeksi mendadak atau disingkat sidak acap kali gagal lantaran sudah bocor sebelum dilaksanakan. Sehingga, ketika ruang narapidana atau tahanan digeledah, petugas tak mendapatkan apa-apa. Tapi yang ini lain lagi ceritanya.

Baca Juga: Cerita misteri Bu Nur baru percaya rumahnya ada penunggu perempuan suka bersolek setelah membuktikan sendiri

Peristiwanya di Lapas kelas 1 Semarang, Jawa Tengah beberapa hari lalu. Sebelum pengunjung membesuk, diperiksa dulu oleh petugas, apa saja barang bawaannya. Nah, giliran pengunjung perempuan yang satu ini, petugas curiga karena gerak-geriknya aneh.

Kecurigaan itu terbukti setelah diperiksa secara detail perempuan berinisial D itu ternyata menyembunyikan ratusan pil koplo di alat vitalnya. Tak kurang 396 pil koplo diamankan petugas dari perempuan yang membesuk SDK itu.

D dan SDK pun langsung diamankan dan diserahkan ke Polsek Ngaliyan guna menjalani pemeriksaan. D awalnya mengaku sedang haid sehingga mengenakan pembalut. Namun setelah digeledah ternyata menyimpan pil koplo.

Baca Juga: Berkolaborasi dengan Dinkes Sleman dan didukung PPPKMI, Unriyo gelar pelatihan konselor berhenti merokok

Yang jadi pertanyaan, ratusan pil koplo itu buat siapa ? Rasanya tak mungkin kalau hanya khusus diberikan kepada SDK, sehingga muncul dugaan pil koplo itu akan diedarkan di Lapas. Mungkinkah ? Nah inilah yang perlu menjadi bahan evaluasi bagi Lapas Semarang.

Tanpa mengetahui medan, D agaknya kelewat berani membawa pil koplo hingga ratusan butir, apalagi disembunyikan di alat vital. Temuan kasus ini kiranya perlu dikembangkan, tak cukup hanya memeriksa D dan SDK, melainkan juga teman-teman yang selama ini akrab dengan SDK. Sebab, boleh jadi yang bersangkutan hendak memasok atau paling tidak mengedarkan pil koplo itu buat teman-temannya.

Lebih dari itu, pihak Lapas juga perlu melakukan evaluasi, mengapa pengunjung begitu berani menyelundupkan pil koplo di Lapas Semarang. Apa ada pengalaman berhasil ? Inilah yang harus dilacak petugas Lapas.

Baca Juga: Elektabilitas belum maksimal, Airlangga diharapkan tingkatkan intensitas komunikasi dengan rakyat

Kiranya sebelum menyatakan seseorang bersalah atau melanggar hukum, perlu dilakukan evaluasi internal terlebih dulu, jangan-jangan selama ini ada main mata antara warga binaan dengan oknum petugas. (Hudono)

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB