harianmerapi.com - Setiap pola asuh orang tua akan memberi efek yang berbeda terhadap karakter anak. Setidaknya ada empat model pola asuh orang tua yang sering dipraktikkan dalam keluarga modern; yaitu:
Pertama, pola asuh authoritarian yang merupakan bentuk poa asuh kaku dan menghambat pengembangan potensi diri anak. Kemandirian dan pengembangan diri anak tidak didukung dan tidak dikembangkan.
Sebagai konsekuensinya, anak merasa frustrasi, kecewa, dan marah, serta menjadi tidak berkembang, tergantung dan mempunyai rasa percaya diri yang rendah.
Pada akhirnya, suasana emosi negatif yang merugikan ini dapat mempengaruhi harga diri dan konsep diri anak. Anak sulit untuk dapat berkembang secara wajar akibat perlakuan yang kurang tepat dari kedua orang tuanya.
Kedua, pola asuh permissive-indulgent yakni pola asuh yang memiliki kontrol rendah dan kemarahan tinggi. Dengan pola asuh ini, remaja memiliki kekuasaan penuh dan tidak ada konsekuensi untuk mengabaikan permintaan orang tua.
Orangtua mengharapkan anaknya untuk kreatif dan mengeksplorasi keadaan tanpa memberikan jenis batasan.
Baca Juga: Cerita Horor Lewat Jalan Angker Diantar Manusia Bermotor Tanpa Kepala
Oleh karena itu, remaja cenderung lebih kreatif, akan tetapi mengakibatkan remaja menjadi impulsif secara verbal dan mengarah kepada perilaku agresif.
Remaja memiliki kepercayaan bahwa orangtua tidak memberikan perhatian dan mengarahkan pada bagaimana seharusnya berperilaku.
Orang tua model ini tidak membatasi anak sehingga permisif dan otoriter (outhoritarian) meningkatkan perasaan kegelisahan yang berakhir pada keputusasaan.
Pola asuh ini juga membuat remaja memiliki identitas negatif dalam bentuk kenakalan dan penggunaan obat-obatan.
Ketiga, pola asuh permissive-neglectful (tidak mempedulikan) adalah rendah dalam respon dan tuntutan. Pada kejadian yang ekstrim, dalam pola asuh ini, orang tua menolak-mengabaikan dan menyia-nyiakan.
Orang tua tidak memberikan dukungan dan tidak memberikan batasan. Menurut Cole sangat berbahaya bagi remaja yang memiliki orangtua model ini, karena melibatkan diri pada perilaku yang menyimpang.