KONFLIK sebuah keniscayaan dalam hidup. Hampir tiap hari manusia dihadapkan dengan konflik. Namun dibalik konflik ada penyelesaian konflik yang dikenal resolusi konflik.
Konflik yang dihadapi manusi dalam berbagai lingkup serta jenisnya, seperti konflik antar individu, konflik keluarga, konflik antar kelompok, hingga konflik antara penguasa dengan rakyatnya.
Alquran sebagai pegangan hidup umat muslim mengajarkan bagaimana manusia menghadapi konflik dan mendapatkan resolusi konflik terbaik. Rasulullah Muhammad SAW dan nabi-nabi lain pun hidup dalam konflik.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Ada yang Ingin Menjadi Kekasih Aries
Mereka berhasil menemukan resolusi terbaik atas bimbingan Allah. Demi tegaknya tauhid dan ajaran serta kejayaan manusia itu sendiri, yakni hidup dalam zaman beradab.
Di zaman saat ini, karena konflik maka perlu digali bagaimana resolusi berdasar Alquran. Dan mengajarkannya melalui jalur pendidikan sebab diantara instrumen untuk menyelesaikan konflik adalah pendidikan.
Melalui kurikulum terpadu tentang resolusi konflik. Resolusi konflik didefinisikan sebagai spektrum proses yang memanfaatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kreatif serta analisis untuk mencegah, mengelola, dan menyelesaikan konflik secara damai.
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 2: Mencari Istri dengan Pertimbangan Harta
Supriyanto Pasir, menulis di Jurnal Pendidikan Islam 'Nadwa', Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, vol 7, Nomor 2 Oktober 2013, tentang 'Pendidikan Resolusi Konflik Berbasis Alquran.
Menurutnya ada banyak bentuk-bentuk langsung dari proses resolusi konflik yang disebutkan dalam alQuran, tujuh di antaraya yakni
1. Saling menahan diri dan memaafkan.
Konflik sering terjadi dan kemudian berkelanjutan menjadi kekerasan, karena pihak yang berkonflik merasa paling benar dan lantas memaksakan kebenaran itu pada pihak lain sampai mereka mengikutinya.
Baca Juga: Ketakutan Warga Eropa Zaman Kolonial pada Haji Putih
Keterangan Alquran sangat jelas, kebenaran memang harus disampaikan dengan gamblang. Namun, kebenaran harus disampaikan dengan bijaksana dan nasihat yang baik.
Seandainya terjadi perdebatan, maka perdebatan yang diperkenankan adalah perdebatan yang argumentatif yakni perdebatan yang konstruktif.