HARIAN MERAPI - Kapan waktu mandi junub seringkali jadi pertanyaan pada sebagian umat muslim di bulan Ramadhan.
Mandi wajib atau mandi karena hadas besar atau sering pula disebut mandi janabat merupakan mandi yang harus dilakukan bagi orang yang hendak menjalankan ibadah puasa.
Seseorang harus melakukan mandi wajib karena disebabkan berbagai hal diantaranya melakukan hubungan suami istri atau perempuan yang selesai haid.
Baca Juga: Salah satu upaya bangkitkan ekonomi UMKM, Pemkab Sukoharjo buka Kampung Ramadhan
Untuk waktu mandi wajib atau janabat pada bulan puasa Ramadhan ada tuntunan waktunya, terutama bagi mereka yang akan puasa Ramadhan di siang hari.
Ternyata waktu mandi wajib atau sahabat bisa dilakukan sebelum fajar atau setelah fajar.
Dasar waktu pelaksanaan mandi janabat itu dijelaskan dalam Hadits Rasulullah saw. Di antara Hadits-hadits Rasulullah saw adalah:
قَدْ كانَ رَسولُ اللهِ ﷺ يُدْرِكُهُ الفَجْرُ في رَمَضانَ وهو جُنُبٌ، مِن غيرِ حُلُمٍ، فَيَغْتَسِلُ ويَصُومُ
Artinya: “Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw pernah memasuki waktu fajar, padahal ia dalam keadaan junub karena bergaul dengan istrinya, kemudian ia mandi (mandi janabah) dan melanjutkan puasa.” (HR. Al-Bukhari dari ‘Aisyah).
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari ‘Aisyah istri Rasulullah saw.
Baca Juga: Klitih di Sleman ayunkan sabit ke pengendara motor, untung tidak kena
Pada hadits ini dijelaskan bahwa pada suatu ketika di bulan Ramadhan Rasulullah saw pernah junub sampai melewati terbit. Waktu tersebut yakni sampai masuk waktu puasa dan setelah terbit fajar itu barulah Rasulullah saw mandi janabah.
Sehingga dari hadits ini mandi janabah (mandi wajib) boleh dilakukan setelah terbit fajar.
Lantas bagaimana dengan status puasanya. Sangat jelas bahwa puasanya tetap sah.