HARIAN MERAPI - Akhlak kepada Allah adalah perilaku dan sikap yang baik dan patuh terhadap Allah SWT, seperti: (1) Iman dan takwa: memiliki iman yang kuat dan takwa kepada Allah SWT, (2) Ketaatan: menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya,
(3) Syukur dan sabar: bersyukur atas nikmat Allah SWT dan bersabar dalam menghadapi cobaan (4) Doa dan dzikir: berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan, dan
(5) Tawakal: menyerahkan diri kepada Allah SWT dan mempercayakan segala urusan kepada-Nya. Dengan memiliki akhlak yang baik kepada Allah SWT, seseorang dapat meningkatkan kualitas iman dan takwa, serta memperoleh kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Baca Juga: Usia Harapan Hidup di Salatiga Jateng Pria 76 Tahun, Wanita 80 Tahun
Tentang akhlak orang-orang beriman kepada Allah SWT, setidaknya ada sepuluh ayat al-
Qur’an yang menjelaskannya; yaitu:
Pertama, cinta kepada-Nya. Firman Allah SWT: “Di antara manusia ada yang menjadikan
(sesuatu) selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi-Nya) yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat kuat cinta mereka kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat keras azab-Nya, (niscaya mereka menyesal).” (QS. Al-Baqarah; 2:165).
Kedua, bertawakal kepada-Nya. Firman Allah SWT: “Bagaimana kamu (sampai) menjadi
kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Siapa yang berpegang teguh pada (agama) Allah, sungguh dia telah diberi petunjuk ke jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran; 3:101).
Ketiga, takut kepada-Nya. Firman Allah SWT: “Tidakkah engkau memperhatikan orang-
orang yang dikatakan kepada mereka, “Tahanlah tanganmu (dari berperang), tegakkanlah salat, dan tunaikanlah zakat!”
Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba segolongan mereka (munafik) takut kepada manusia (musuh) seperti ketakutan mereka kepada Allah, bahkan lebih takut daripada itu. Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami?
Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanyalah sedikit, sedangkan akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun.” (QS. An-Nisya’; 4:77).
Keempat, senantiasa mencari karunia-Nya. Firman Allah SWT: “Itulah keterangan yang
Kami anugerahkan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan orang yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am; 6:83).
Kelima, berserah diri kepada-Nya. Firman Allah SWT: “Jika mereka berpaling (dari
keimanan), katakanlah (Nabi Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada tuhan selain Dia.
Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan pemilik ‘Arasy (singgasana) yang agung.” (QS. At-Taubah; 9:129)
Keenam, tunduk pada perintah-Nya. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya aku menghadapkan
wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik.” (QS. Al-An’am; 6:79).