Ketujuh, mengharap kesabaran dari-Nya. Firman Allah SWT: “Dia (Ya‘qub) berkata, “Sebenarnya hanya dirimu sendiri yang memandang baik urusan (yang buruk) itu. (Kesabaranku) adalah kesabaran yang baik. Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semua kepadaku.
Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS. Yusuf; 12:83).
Kedelapan, khusyuk di hadapan-Nya. Firman Allah SWT: “Wahai orang-orang yang beriman,
ingatlah nikmat Allah (yang dianugerahkan) kepadamu ketika suatu kaum bermaksud hendak
menyerangmu dengan tangannya, lalu Dia menahan tangan (mencegah) mereka dari kamu.
Bertakwalah kepada Allah dan hanya kepada Allahlah hendaknya orang-orang mukmin itu
bertawakal.” (QS. Al-Maidah; 5:11).
Kesembilan, dzikrullah. Firman Allah SWT: “Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah
hati dan rasa takut pada waktu pagi dan petang, dengan tidak mengeraskan suara, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.” (QS. Al-A’raf; 7:205).
Kesepuluh, syukur kepada-Nya. Firman Allah SWT: “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya
adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira agar kamu merasakan
sebagian dari rahmat-Nya, agar kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya, agar kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.” (QS. Ar-Rum; 30:46).*
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY