mimbar

Makna sebuah persahabatan

Senin, 19 Mei 2025 | 17:00 WIB
Ustadz Khamim Zarkasih (memangku anak kecil) (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Sebagai makhluk sosial, tentu saja manusia membutuhkan keberadaan orang lain dan hal itu juga merupakan salah satu misi penciptaan manusia.

Dalam menghadapi perjalanan hidup, seseorang akan senantiasa bertemu dengan orang lain yang diharapkan mampu memberikan dukungan positif bagi perjalanan hidupnya.

Orang lain yang selalu mendukung niatan baik seorang muslim dikenal dengan sebutan sahabat. Dan itulah yang dinamakan dengan sahabat karib atau sahabat yang sejati.

Baca Juga: Khamim kupas 'Ibadah Qurban dan Relevansinya dengan Kesejahteraan Masyarakat' dalam Pengajian Ahad ke-3 PDM Kabupaten Kebumen

Makna sebuah persahabatan dapat mencakup beberapa aspek penting, seperti:

1. Keterikatan emosional: Persahabatan melibatkan hubungan yang dekat dan emosional
antara individu, yang dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan dukungan.

2. Keterpercayaan: Persahabatan dibangun atas dasar kepercayaan, yang memungkinkan
individu untuk berbagi pikiran, perasaan, dan pengalaman tanpa takut dihakimi atau dikhianati.

3. Dukungan dan pengertian: Sahabat dapat memberikan dukungan dan pengertian dalam
menghadapi kesulitan, tantangan, atau perubahan dalam hidup.

Baca Juga: Begini modus penipuan investasi bodong

4. Kebersamaan: Persahabatan melibatkan kebersamaan dan kegiatan bersama, yang dapat
memperkuat ikatan dan menciptakan kenangan yang berharga.

5. Penghargaan dan penerimaan: Persahabatan dapat memberikan rasa penghargaan dan
penerimaan, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri individu.

Ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dari adanya persahabatan yang sejati dan setiap
muslim setiap saat diperintahkan untuk berusaha mendapatkannya; yaitu:

Pertama, mengokohkan hubungan satu sama lain penuh kasih sayang. Islam memandang
persahabatan laksana sebuah bangunan, di mana nilai persahabatan merupakan fondasi bangunan yang akan saling menguatkan di antara sendi-sendi bangunan itu.

Baca Juga: Pilar-pilar kebahagiaan keluarga

Jika fondasi yang diperoleh itu tertancap kuat dan tidak mudah goyah, maka kokohlah bangunan tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Seorang mukmin terhadap mukmin yang lainnya seperti bangunan yang saling mengokohkan satu dengan yang lain.” (HR. Bukhari Muslim).

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB